Advertisement
Keluarga Isolasi Mandiri di Gunungkidul Jadi Prioritas Penyaluran Air Bersih
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemerintah Kapanewon Girisubo mulai menyalurkan air bersih kepada masyarkat. Di tahap awal ini keluarga yang sedang menjalani isolasi mandiri akibat Covid-19 menjadi prioritas mendapatkan bantuan.
Panewu Anom Girisubo Arif Yahya mengatakan penyaluran air bersih di wilayahnya secara resmi belum dimulai. Kecamatan baru menyelesaikan pemetaan daerah rawan kekeringan yang mencakup di seluruh kalurahan di Kapanewon Girisubo.
Advertisement
BACA JUGA: Terkuak! Pasien Covid-19 asal Pandak Bantul Kabur karena Kangen Kambingnya
Meski demikian, droping telah dilakukan karena adanya warga yang menjalani isolasi mandiri akibat penularan virus Corona. Satu keluarga yang terdiri dari lima orang di Dusun Sentul, Tileng mendesak diberikan bantuan karena tidak memiliki stok air bersih.
“Keluarga ini sebenarnya berusaha beli, tapi sopir pengangkut air tidak berani melayani,” kata Arif kepada wartawan, Rabu (9/6/2021).
Satgas Penanggulangan Covid-19 di tingkat kapanewon dan Kalurahan Tileng berinisiatif memberikan bantuan air bersih kepada warga yang menjalani isolasi mandiri. Sopir pengangkut air dibantu dengan tim dari satgas guna sterilisasi peralatan yang digunakan dalam penyaluran air bersih. “Hari ini [kemarin] kami serahkan bantuan. Satu tangki air yang diberikan mencukupi hingga masa isolasi berakhir,” ungkapnya.
Selain satu keluarga di Kalurahan Tileng, ada satu keluarga di Kalurahan Balong yang menjalani isolasi. Namun, keluarga ini belum membutuhkan pasokan air bersih karena masih memiliki stok yang mencukupi. “Ya kalau stoknya menipis, kami siap memberikan bantuan,” katanya.
Di wilayah Girisubo terdapat delapan kalurahan. Pada saat kemarau seluruh kalurahan terjadi krisis sehingga membutuhkan bantuan air bersih. “Kami akan koordinasi dengan BPBD Gunungkidul. recananya penyaluran di empat kalurahan ditangani kapanewon, sedang empat kalurahan lainnya dibantu oleh BPBD,” katanya.
Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Edy Basuki masih menunggu data lengkap daerah rawan kekeringan di kapanewon. Pasalnya, data yang masuk baru berasal dari Kapanewon Paliyan, Tepus, Panggang dan Saptosari. “Kami masih tunggu data dari kapanewon lainnya,” katanya.
Edi menuturkan, droping air bersih rencananya dimulai pada 14 Juni mendatang. Sasaran disesuaikan dengan pengajuan resmi dari masing-masing kalurahan. “Tahun ini kami anggarkan sekitar Rp700 juta,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDIP, Presiden Jokowi Bilang Begini
- Politeknik Indonusa Surakarta Kini Punya Prodi Sarjana Terapan Bisnis Manajemen
- Sebagian Besar Siswa SMP Solo Alami Kekerasan, Teguh Prakosa Keliling Sekolah
- Teguh Prakosa Menjaga Kesehatan Mental Siswa dengan Kunjungi Sekolah di Solo
Berita Pilihan
Advertisement
Catatkan Kenaikan Transaksi SPKLU, PLN Suguhkan Kenyamanan Bagi Pemudik EV Pada Arus Mudik Lebaran 2024
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Imunisasi Serentak IBI DIY untuk Memperluas Cakupan
- Pilkada 2024, PDIP DIY Tegaskan Terbuka Bekerja Sama dengan Partai Lain
- Golkar DIY Bakal Terima Nama Calon yang Dijaring di Pilkada 2024, Berikut Nama-nama Kandidatnya
- Harga Bawang Merah di Jogja Masih Stabil Tinggi, Ini Penyebabnya
- Ini Rencana Pemda DIY Setelah TPA Piyungan Ditutup
Advertisement
Advertisement