Advertisement
Terkuak! Pasien Covid-19 asal Pandak Bantul Kabur karena Kangen Kambingnya
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL - Teka-teki alasan pasien Covid-19 asal Wijirejo, Pandak kabur dari tempat isolasi di selter kabupaten, di Niten, Sewon, Senin (7/6/2021) malam, akhirnya terkuak. Laki-laki berusia 25 tahun itu kabur dari selter kabupaten karena kangen dengan kambing peliharaannya.
"Dia kangen sama kambingnya. Kebetulan, dia bersama adiknya menjalani isolasi di selter. Sejatinya, dia sudah boleh pulang pada Selasa [8/6/2021]. Tapi enggak sabar, sehingga memilih pulang duluan pada Senin [7/6/2021] malam," kata Panewu Pandak Kusmardiono, Rabu (9/6/2021).
Advertisement
Menurut mantan sekretaris Dinas Perhubungan Bantul ini saat ini pasien tersebut menjalani isolasi mandiri di rumahnya. Untuk logistik, disediakan oleh tetangga pasien.
Mengenai warga yang sempat kontak dengan pasien tersebut, Kusmardiono memastikan warga Pandak tidak ada yang kontak dengan pasien tersebut usai kabur dari selter Niten. "Jadi, tidak perlu ada tracing lanjutan," paparnya.
Lebih lanjut, Kusmardiono mengungkapkan saat ini di Pandak ada sekitar 79 warga positif Covid-19. Jumlah tersebut kemungkinan bisa bertambah, menyusul belum keluarnya hasil swab PCR dari tracing klaster pengajian, untuk 40 orang.
Baca juga: Serapan Anggaran Covid-19 Sleman Baru 23%, Ternyata Ini Kendalanya...
"Selain klaster pengajian, ada klaster hajatan. Kemarin untuk klaster hajatan ada 9 yang diswab, saat ini dari sembilan, ada lima yang isolasi di selter kalurahan. Sisanya isolasi di rumah," ucap Kusmardiono.
Sebelumnya, Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bantul Joko Purnomo mengakui jika kejadian kaburnya pasien Covid-19 tersebut benar. Saat ini, pasien berjenis kelamin laki-laki tersebut sudah pulang ke rumahnya.
"Pasien yang keluar dari selter ini saat ini sudah di rumah. Sekarang sudah melakukan isolasi mandiri di rumah, dibantu tetangga kiri kanannya untuk logistiknya," kata Joko.
Joko menduga, pasien tersebut kabur dari selter karena ada kejenuhan selama menjalani perawatan. "Mungkin mengalami kejenuhan, sehingga akhirnya meninggalkan selter menuju ke rumah," papar Joko yang juga wakil bupati Bantul ini.
Menurut Joko, kejadian pasien positif Covid-19 kabur dari selter baru kali pertama terjadi sejak dirinya menjadi ketua harian gugus tugas Covid-19 kabupaten. Sejauh ini, Joko mengaku sudah melakukan tracing terhadap orang yang sempat berkontak dengan pasien tersebut.
"Sementara memang sudah ditracing. Pasien juga sudah melakukan isolasi mandiri," ucap Joko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Makan Bergizi Gratis: Pemerintah Targetkan Bentuk 5.000 Satuan Pelayanan di 2025
Advertisement
Asyiknya Camping di Pantai, Ini 2 Pantai yang Jadi Lokasi Favorit Camping Saat Malam Tahun Baru di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Selama Libur Natal dan Tahun Baru, KAI Daop 6 Jogja Angkut 448.586 Penumpang
- Program MBG Belum Dijalankan Lanud Adisutjipto Hari Ini, Ini Alasannya
- Program Makan Bergizi Gratis Dimulai Hari Ini, Begini Teknis MBG di Pesantren Bantul
- Sudah Hari Ketiga, Nelayan yang Hilang di Pantai Congot Belum Ditemukan, Pencarian Dilanjutkan
- Masuki Musim Hujan, Damkarmat Evakuasi Ular Kobra Jawa dalam Rumah Warga Gunungkidul
Advertisement
Advertisement