Advertisement
Corona Melonjak, Pemkab Bantul Incar Gedung Piramid Jadi Tempat Isolasi
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL--Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul mengkaji kemungkinan menambah selter kabupaten menyusul kian banyaknya pasien Covid-19 di wilayahnya.
Terbaru, Pemkab berencana bangunan eks piramid yang berada di Jalan Parangtritis, Bangunharjo, Sewon sebagai selter keempat yang dikelola Pemkab Bantul.
Advertisement
Sekda Bantul Helmi Jamharis mengatakan rencana penggunaan eks piramid mendampingi tiga selter yang telah ada yakni selter Niten, Padmasuri dan Semaul masih sebatas rencana. Sebagai langkah awal, Pemkab Bantul akan melakukan survey ke eks piramid, untuk memastikan kapasitas dan kelayakannya.
"Kami mau survei di komplek gedung eks piramid. Sejauh ini masih dalam tahapan survei," terang Helmi, Kamis (17/6/2021).
Selain gedung eks piramid, lanjut Helmi, Pemkab juga akan menambah kapasitas dari selter Padmasuri. Sebab, selter yang menempati eks rumah sakit Padmasuri itu bisa dikembangkan menjadi 100 tempat tidur, meski saat ini hanya diisi sekitar 60 tempat tidur.
"Yang jelas akan kami tambah kapasitasnya," lanjut Helmi.
BACA JUGA: Wartawan Diteror karena Berita, IndonesiaLeaks Mendesak Aparat Lindungi Jurnalis
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Bantul Agus Budi Raharjo mengatakan kondisi tiga selter yang mampu menampung 250 pasien dan dikelola Pemkab Bantul sudah penuh dengan pasien Covid-19. Hal sama juga dialami oleh Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 (RSLKC) yang mampu menampung 50 pasien juga penuh.
"Oleh karena itu, untuk mengatasi persoalan ketersediaan tempat tidur, kami mengkaji adanya penambahan selter yang dikelola kabupaten," jelas Agus.
Sementara usaha lain yang kini tengah dilakukan oleh Pemkab Bantul adalah memaksimalkan keberadaan 14,selter desa yang saat ini siap menampung pasien tanpa gejala.
"Untuk selter desa total ada 260 tempat tidur, jika sudah berjalan bisa memfasilitasi masyarakat yang butuh isolasi," ucap Agus.
Diakui Agus, perkembangan Covid-19 di Bantul mengalami fluktuasi. Dimana, ada peringatan kepada jawatannya, terkait dengan positif rate yang tinggi.
"Untuk itu testing, tracing dan treatment tetap kami jalankan. BOR kami sudah sangat tinggi di atas 90 persen, ICU hampir semuanya penuh tinggal 1-2 saja. Untuk itu kami minta semua rumah sakit meningkatkan kapasitas tempat tidur," ucap Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Tidak Berizin, Satpol PP Jogja Menyegel Empat Reklame Papan Nama Toko
- Duh, Desentralisasi Sampah DIY Mundur Lagi Menjadi Mei 2024
- Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Sabtu 20 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
- Terus Jajaki Sejumlah Parpol jelang Pilkada 2024, Heroe Poerwadi Sebut Kantongi Nama Wakil
- Pemkot Jogja Bakal Tambah Kapasitas TPS 3R
Advertisement
Advertisement