Advertisement
Covid-19 di Bantul di Atas 700 Kasus Per Hari, Bupati Halim: Itu Karena Mobilitas

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL - Tingginya mobilitas warga di Bantul ditenggarai jadi penyebab pelonjakan kasus beberapa hari terkahir. Penyekatan diharapkan dapat menekan angka mobilitas warga sehingga berdampak pada penurunan jumlah kasus.
Pada tiga hari terakhir penambahan jumlah kasus baru di Bantul lebih dari 700 kasus per hari. Pada Minggu (11/7) penambahan kasus baru bahkan mencapai 837 kasus per hari. Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih menyebut bila tingginya mobilitas warga menjadi penyebab tingginya lonjakan kasus. "Kalau dari analisis data, itu [pelonjakan kasus] karena mobilitas," katanya pada Senin (12/7).
Advertisement
BACA JUGA : Segini Angka Mobilitas Masyarakat Jogja setelah PPKM
Menurut Halim, mobilitas akan mengakibatkan kerumunan, sedangkan kerumunan mengakibatkan transmisi. "Maka kita tidak bicara pada saat kerumunan saja, tetapi dicegah sebelum kerumunan itu terjadi. Dengan cara apa, dengan cara mencegah mobilitas, maka kenapa ada penyakatan-penyakatan," ujarnya.
"Penyekatan-penyekatan bahkan pemadaman listrik itu kan dimaksudkan untuk mengerem mobilitas dan mencegah kerumunan," ucapnya.
Halim menambahkan, disorot dari citra satelit, penurunan mobilitas di Bantul sebelum dengan setelah ada PPKM Darurat hanya mengalami pengurangan sekitar 16,5 persen. Sementara target pengurangan mobilitas dipatok di angka 30 persen.
"Ini belum kita dapatkan informasi lagi setelah ada penyekatan-penyekatan meningkatkan atau tidak angka pengurangan mobilitasnya itu," ungkapnya.
BACA JUGA : Hingga Hari Ke-9 PPKM Darurat, Pelanggaran di DIY Masih
"Jadi ini pada akhirnya kembali kita masing-masing. Kita mau tidak ini bersama-sama menghentikan Covid-19. Caranya gimana, ya jangan pada pergi. Yang tidak penting, tujuan-tujuan yang tidak penitng yang bisa ditunda ya tunda saja," ujarnya.
Kepala Dinas Perhubungan Bantul, Arus Suharyanta menerangkan penurunan mobilitas Bantul telah mencapai 50 persen. Dishub Bantul menggunakan penghitungan kendaraan di simpang-simpang jalan untuk melihat pengurangan mobilitas yang terjadi.
"Kita menghitung di simpang-simpang jalan durasi yang antre yang banyak di lampu [lalu lintas] sudah banyak berkurang. Ditemukan angka 50 persen," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Vladimir Putin Kembali Maju dalam Pemilu Presiden Rusia Maret 2024
Advertisement

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Kekayaan Guru Besar UGM Sekaligus Wamenkumham Eddy Hiariej Tersangka Suap, Punya 4 Rumah Rp23 Miliar di Sleman
- Meski Pembinaan Rutin Digelar, Parkir Liar Bak Mati Satu Tumbuh Seribu
- Terlibat Mafia Tanah Kas Desa, Jagabaya Caturtunggal Ditahan Kejati DIY
- Sendratari Anak Tari Klasik Gaya Jogja Dipentaskan di Ndalem Mangkubumen
- Mafia Tanah Kas Desa: Jagabaya Caturtunggal Diduga Terima Suap dari Robinson 3 Kali, Nilainya Ratusan Juta
Advertisement
Advertisement