Advertisement
PPKM Darurat, Mobilitas Warga Bantul Baru Turun Segini
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL--Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat yang diterapkan di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dapat mengurangi mobilitas masyarakat sebanyak 16,5 persen dibanding sebelum PPKM diberlakukan.
"Kemarin, pada saat saya mengikuti 'zoom meeting' bersama Menko Kemaritiman Pak Luhut, Bantul yang disorot dari citra satelit itu setelah ada PPKM Darurat pengurangannya baru 16,5 persen, untuk pengurangan mobilitasnya," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih di Bantul, Jumat (16/7/2021).
Advertisement
Menurut dia, sebelum PPKM Darurat dalam rangka pengendalian penyebaran COVID-19 diberlakukan, Kabupaten Bantul telah dipantau satelit, begitu juga setelah pembatasan dijalankan sejak 3 Juli, dan hasil penghitungan satelit ada pengurangan mobilitas 16,5 persen.
"Sementara targetnya itu 30 persen, dan ini belum kita dapatkan informasi lagi setelah ada penyekatan-penyekatan kendaraan di Bantul, apakah meningkat apa tidak angka pengurangan mobilitasnya," katanya.
BACA JUGA: Hari Ini 65 Warga DIY Dilaporkan Meninggal karena Covid-19
Di Bantul sendiri, guna mendukung penerapan PPKM Darurat telah melakukan penyekatan kendaraan di enam titik lokasi, yaitu Simpang Empat Klodran, Simpang Empat Gose, Simpang Empat BPN, Simpang Empat Druwo (Jalan Parangtritis), dan Simpang Empat Wojo, serta Simpang Empat Dongkelan.
Bupati Bantul mengharapkan, agar semua masyarakat Bantul disiplin menjalankan protokol kesehatan dan mematuhi aturan dalam penerapan PPKM Darurat, serta mengurangi mobilitas guna mencegah kerumunan yang bisa mengakibatkan penularan kasus COVID-19.
"Jadi pada akhirnya kembali kepada kita masing-masing, kita mau tidak bersama sama menghentikan COVID-19, caranya jangan pada pergi-pergi yang tidak penting, tujuan-tujuan yang tidak penting yang bisa ditunda ya ditunda saja," katanya.
Berdasarkan data Satgas Penanggulangan COVID-19 Bantul, total kasus positif secara akumulasi per Kamis (15/7) sebanyak 30.909 orang, dengan rincian 19.469 orang telah sembuh, kasus meninggal 705 orang, sehingga kasus aktif atau pasien yang masih menjalani karantina 10.735 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
- Tak Lagi Internasional, Bandara Adi Soemarmo Turun Kelas Berstatus Domestik
- Berkeliaran di Bandara Berhari-hari, Seekor Orang Utan Diamankan BKSDA
- Ada Pemeliharaan, Cek Jadwal Pemadaman Listrik Kulon Progo Hari Ini (27/4/2024)
- Manfaatkan Layanan Cicilan Dana Bulanan, Begini Cara Sulap Utang agar Untung
Berita Pilihan
Advertisement
Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Kasus Korupsi Timah, Bos Maskapai Penerbangan Terlibat
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- AHY Menegaskan Tidak Akan Ada Lagi Asal Menggusur di IKN
- Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY Jumat 26 April 2024
- Pegagan Berpotensi Memperbaiki Daya Ingat, Guru Besar UGM: Meningkatkan Dopamin
- Pj Walikota Jogja Singgih Raharjo Maju Pilkada, Begini Respons Pemda DIY
- Cegah Mafia Tanah, Kantor Pertanahan Jogja Dorong Masyarakat Punya Sertifikat Tanah Elektronik
Advertisement
Advertisement