Advertisement
BPBD Gunungkidul Targetkan 2.200 Tangki Disalurkan ke Masyarakat
Advertisement
Harianjogja.com, WONOSARI – Sedikitnya 692 tangki air bersih telah disalurkan ke masyarakat. Total di tahun ini BPBD Gunungkidul menargetkan bantuan air bersih sebanyak 2.200 tangki.
Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Edy Basuki mengatakan, penyaluran air bersih ke masyarakat sudah dimulai sejak pertengahan Juni lalu. Hingga sekarang sudah ada sekitar 692 tangki air bersih yang disalurkan ke daerah-daerah yang terdapak kekeringan.
Advertisement
Hasil pendataan yang telah dilakukan, dari 18 kapanewon di Bumi Handayani, hanya Kapanewon Karangmojo dan Playen menjadi wilayah terbebas dari masalah kekeringan. Total ada sekitar 127.404 jiwa yang berpotensi mengalami krisis air di kemarau tahun ini. Adapun hingga sekarang sudah ada sepuluh kapanewon yang secara resmi mengajukan bantuan air bersih.
BACA JUGA : Sudah Hujan, Dropping Air Masih Berlangsung
“Yang resmi meminta ada Girisubo, Rongkop, Tepus, Tanjungsari, Paliyan dan Panggang. Sedangkan lainnya ada Kapanewon Semin, Wonosari, Patuk dan Saptosari,” katanya, Kamis (22/7/2021).
Dia menjelaskan, untuk droping air bersih, BPBD Gunungkidul di tahun ini mendapatkan alokasi anggaran sekitar Rp700 juta. Diharapkan dengan dana tersebut dapat menyalurkan air bersih sebanyak 2.200 tangki.
“Untuk penyaluran kami siapkan lima armada tangki pengangkut air dibantu dengan lima unit mesin pompa,” katanya.
Menurut Edy, penyaluran air bersih tidak hanya dilakukan BPBD. Pasalnya, sejumlah kapanewon memiliki anggaran sendiri sehingga bisa melaksanakan droping secara mandiri.
“Memang ada yang miliki dana sendiri, tapi tetap saja meminta bantuan ke BPBD. Upaya koordinasi sudah dilakukan agar tidak terjadi tumpang tindih bantuan ke masyarakat,” katanya.
Untuk pelaksanaan droping, ia mengaku tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Hal ini dikarenakan proses penyaluran harus ada bukti pengajuan resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah kalurahan. “Kalau ada permohonan resmi, maka langsung kami bantu,” ujarnya.
BACA JUGA : Dropping Air, Kapanewon Harus Gandeng Pihak Ketiga
Panewu Anom Girisubo, Arif Yahya mengatakan, wilayahnya termasuk salah satu daerah yang mengalami krisis air saat kemarau. Upaya droping dilakukan secara mandiri melalui anggaran yang dimiliki kapanewon.
Meski demikian, lanjut dia, dana yang dimiliki tidak mencukupi untuk penyaluran di seluruh kalurahan sehingga tetap membutuhkan bantuan dari BPBD Gunungkidul. “Sudah ada koordinasi dan BPBD siap membantu dalam upaya penyaluran air bersih ke masyarakat di Girisubo,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Garuda Selangkah Lagi Menuju Paris, Ini Fakta tentang Olimpiade Melbourne 1956
- Satu Kemenangan Lagi menuju Olimpiade Paris, STY: Percayai Saya, Ikuti Saya!
- Koalisi Berkah Pecah, Hari Wuryanto Bakal Maju sebagai Calon Bupati Madiun 2024
- Garuda Muda Wajib Waspada, 3 Pemain Uzbekistan Bermain di Prancis dan Rusia
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KA Prameks Jogja-Kutoarjo, Jumat 26 April 2024
- Rute, Tarif dan Jalur Bus Trans Jogja, Yuk Cek di Sini
- Jadwal Pemadaman Jaringan Listrik di Kota Jogja Hari Ini, Cek Lokasi Terdampak di Sini
- Jadwal Bus Damri Hari Ini, Cek Lokasi dan Tarifnya di Jogja
- Top 7 News Harianjogja.com, Jumat 26 April 2024 dari soal Sampah hingga Gugatan ke KPU
Advertisement
Advertisement