Advertisement

Kasus Positif Covid-19 di Ponpes Sleman Bertambah Menjadi 97

Lugas Subarkah
Senin, 30 Agustus 2021 - 16:17 WIB
Nina Atmasari
Kasus Positif Covid-19 di Ponpes Sleman Bertambah Menjadi 97 Foto ilustrasi. - ANTARA FOTO/Maulana Surya

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN- Klaster penularan Covid-19 di Pondok Pesantren (Ponpes) Bumi Cendekia, Kapanewon Mlati, bertambah. Melalui tes swab kedua kepada sejumlah penghuni ponpes tersebut, ditemukan sebanyak 13 kasus positif tambahan, sehingga totalnya sebanyak 97 kasus.

Panewu Mlati, Yakti Yudanto, menjelaskan dalam swab massal pertama yang dilakukan kepada 126 santri dan pengasuh, ditemukan 84 kasus positif. “Hasil positif dari swab pertama ada 84 orang, kemudian swab kedua 13 orang, sehingga jumlahnya 97 orang,” ujarnya, Senin (30/8/2021).

Advertisement

Tes swab pertama dilakukan pada Senin (23/8/2021) lalu, yang kemudian sebanyak 74 kasus dari hasil swab tersebut dibawa ke Rumah susun asrama Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM yang berlokasi di Kapanewon Berbah, pada Selasa (24/8/2021) untuk isolasi.

Baca juga: Covid-19 DIY Masih Fluktuatif, Sultan Belum Berani Buka Pembelajaran Tatap Muka

Tracing kemudian dilanjutkan pada Jumat (27/8/2021) yang kemudian ditemukan sebanyak 13 kasus positif. Dari 13 kasus tambahan tersebut, satu di antaranya menjalani isolasi mandiri, sementara 12 lainnya dibawa ke Wisma UNY yang berada di Kapanewon Ngemplak, pada Sabtu (28/8/2021) untuk isolasi.

Ia menceritakan awal mula penemuan klaster ini adalah munculnya gejala pada dua penghuni ponpes, yang setelah diswab ternyata hasilnya positif. Tak lama kemudian muncul kembali gejala pada sejumlah santri dan pengasuh, sehingga digelarlah swab massal pertama.

Dalam swab masal pertama tersebut, sudah mencakup keluarga dari penghuni yang terkonfirmasi positif. Dengan telah dilakukan dua kali swab, maka saat ini tracing sudah selesai. “Kami sampaikan kepada pengelola untuk tidak mengadakan aktivitas,” katanya.

Dari 97 kasus positif tersebut, menurutnya sebagian besar bergejala ringan dan tidak bergejala, sehingga tidak dirujuk ke rumah sakit. “Gejala ringan, hanya batuk biasa. Kalau anosmia belum sempat ditanyakan,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Megaproyek Pembangunan IKN, Jokowi: Untuk Mengatasi Ketimpangan Ekonomi

News
| Rabu, 29 November 2023, 20:57 WIB

Advertisement

alt

BOB Golf Tournament 2023 Jadi Wisata Olahraga Terbaru di DIY

Wisata
| Minggu, 26 November 2023, 23:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement