Advertisement
Persiapan Pembelajaran Tatap Muka, Ribuan Santri Ponpes di Prambanan Divaksinasi
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Vaksinasi menjadi salah satu syarat untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka. Ribuan santri dari Pondok Pesantren Baitussalam, Prambanan, Sleman mengikuti vaksinasi bersamaan dengan puluhan sekolah lain di Indonesia yang dipantau secara daring oleh Presiden Joko Widodo, Senin (13/9/2021).
Pengasuh Pondok Pesantren Baitussalam KH Abdul Hakim menjelaskan jumlah santri di pondoknya sebanyak 2.775 orang dan tercatat baru 800 yang telah divaksinasi. Oleh karena itu dengan adanya sasaran program vaksinasi oleh Badan Intelijen Negara (BIN), jumlahnya pun bertambah. Ia berharap dengan banyak santri yang divaksin, sehingga PTM segera bisa dilakukan.
Advertisement
“Maka hari ini kami senang menjadi tempat sentra vaksinasi untuk ratusan santri kami, ini prioritas, santri, siswa pelajar jadi garda terdepan untuk masa depan. Karena sesuai arahan pemerintah pusat agar cepat bisa tatap muka di Level 3, ini harapan kami, di pesantren seperti itu,” katanya Senin (13/9/2021).
Baca juga: Sultan HB X Keberatan dengan Banyaknya Bus Wisata: Mau Bikin Jogja Merah Lagi?
Ia menambahkan melalui PTM harapannya sejumlah kegiatan ekstrakurikuler bisa berjalan dengan terbatas dan pengawasan ketat. Selama setahun ponpesnya sempat menerapkan daring, namun kemudian santri diminta kembali ke pondok meski belum PTM. “Mayoritas orangtua mengizinkan dengan banyak syarat. Mulai dari harus antigen, vaksin, kalau sudah dipondok tidak boleh dijenguk, santri tidak boleh keluar. Selain itu dengan menjaga prokes ketat,” ujarnya.
Kepala BIN DIY Brigjen Andry Wibowo menambahkan pelaksanaan vaksinasi di Ponpes Baitussalam Sleman dengan menyasar 1.500 santri baik putra maupun putri bersamaan dengan sekolah lain di Indonesia yang dipantau Presiden Jokowi. Dalam waktu hampir bersamaan, vaksinasi door to door juga digelar di kawasan TPST Piyungan Bantul dengan menyasar kalangan pemulung. Secara total di DIY BIN telah menyasar 35.000 warga untuk divaksin.
Baca juga: Pengguna Kereta Api Relasi Jogja Wajib Sudah Divaksin
“Vaksinasi harus dipercepat, terutama pelajar SMP dan SMA menjadi prioritas, usia pelajar produktif. Khusus di Jogja sektor pendidikan dan pariwisata jadi tulang punggung ekonomi, sehingga dua sektor ini harus segera pulih dan memberikan efek ke sektor lain. Harapannya pertumbuhan ekonomi juga akan tumbuh. Kami lihat statistik di DIY mengalami pencapaian di atas 70 persen dosis pertama, sedangkan dosis kedua sudah di atas 40 persen sehingga secara kumulatif srata-rata nasional pada akhir tahun ini bisa tercapai di atas 70 persen warga yang tervaksin,” ujarnya.
Dalam sambutan pelaksnaaan vaksinasi serentak untuk pelajar maupun santri tersebut, Jokowi mengatakan pada sejumlah daerah yang memasuki level 3 dan pelajar telah divaksin harus segera melakukan pembelajar tatap muka. “Hari ini ada 58.000 pelajar yang divaksin, kami harap berjalan lancar semua terlindungi dari bahaya Covid-19 dan bisa segera melakukan pembelajaran tatap muka,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kepala Basarnas Perintahkan Investigasi Meledaknya Speedboat Tewaskan 3 Orang di Perairan Tidore
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Susunan Pemain Borneo vs PSS dan Link Live Streaming
- Kampanyekan Cinta Lingkungan, DPC PDIP Kota Jogja Tanam Bibit Buah
- Larangan Merokok di Malioboro dengan Sanksi Denda Rp7,5 Juta, Pemkot Upayakan Penambahan Tempat Khusus
- Pemkab Minta Rp17 Miliar untuk Pelebaran Jalan Bantul Tak Dipangkas
- DPRD Bantul Desak Aparat Penegak Hukum Menindak Penambangan Pasir Ilegal Sungai Progo
Advertisement
Advertisement