Advertisement
5 Kecamatan di Gunungkidul Terbebas dari Corona
Ilustrasi. - Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL–Sedikitnya lima kecamatan atau kapanewon di Gunungkidul dinyatakan bebas Corona menyusul penurunan kasus Covid yang signifikan. Meski demikian, masyarakat diimbau tetap mematuhi protokol kesehatan agar tidak kembali terjadi lonjakan kasus.
Data dari Dinas Kesehatan Gunungkidul, pada Selasa (28/9/2021) menunjukkan tambahan kasus baru Covid-19 sebanyak 6 orang. Dengan demikian, jumlah total warga yang terinfeksi sebanyak 17.75.
Advertisement
Dari jumlah ini sebanyak 16.626 orang dinyatakan sembuh, 106 orang masih menjalani perawatan dan 1.019 orang meninggal dunia. Kapanewon Wonosari memiliki jumlah tertinggi dengan kasus sebanyak 22 orang dinyatakan positif. Di belakangnya ada Kapanewon Ponjong dengan 16 kasus dan Kapanewon Panggang sebanyak 11 kasus.
Total hingga sekarang ada lima kapanewon yang dinyatakan terbebas dari virus Corona. Kelima wilayah ini meliputi Kapanewon Girisubo, Ngawen, Rongkop, Tanjungsari, dan Tepus.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty, mengatakan kasus corona terus menurun. Hal ini berdampak terhadap peta penyebaran kasus karena hingga sekarang ada lima kapanewon yang dinyatakan terbebas dari penularan.
Meski demikian, ia berpesan kepada masyarakat untuk tidak terlena. Pasalnya, peningkatan kasus bisa terjadi kapan saja sehingga harus ada kewaspadaan. Salah satunya tetap mematuhi protokol kesehatan. “Jangan bosan karena penerapan protokol kesehatan menjadi kunci untuk menekan potensi penularan. Sebab, jika lengah maka kasus bisa kembali naik,” katanya kepada wartawan, Selasa.
Dia menambahkan, jumlah kasus aktif di Gunungkidul juga semakin menurun. Hal ini tak lepas adanya kasus sembuh yang terus meningkat setiap harinya. “Dulu sempat menembus 3.431 kasus aktif, tapi sekarang yang masih dinyatakan positif ada 106 orang dan tersebar di 13 kapanewon,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinas Kesehatan Gunungkidul, Diah Prasetyorini mengatakan, program vaksinasi corona terus dikebut untuk bisa mencapai herd immunity.
Menurut dia, setiap hari ditargetkan vaksinasi menyasar 9.000 warga. Ia optimistis dengan sasaran ini maka herd immunity dapat terbentuk di akhir tahun ini.
“Percepatan vaksinasi terus dilakukan. Untuk pelaksanaan tidak hanya dilakukan di puskesmas-puskesmas, tapi juga menggandeng TNI-Polri, BIN hingga pihak swasta guna menyelenggarakan vaksinasi massal,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Kolaborasi Pemkot-K24-Sarihusada Bebaskan Generasi Jogja dari Stunting
- Legislatif Tekankan Efisiensi Anggaran Tak Ganggu Layanan Publik
- 22 Kontingen dari Berbagai Daerah Ikuti Menoreh Tourism Festival 2025
- Pemkab Gunungkidul Tak Gegabah Bikin Rusunawa Baru, Begini Alasannya
- Ungkap Kasus Proyek Kereta Cepat, Mahfud MD Siap Dipanggil KPK
Advertisement
Advertisement




