Advertisement
Jumlah Wisatawan Meningkat, Pemkot Jogja Batasi Pengunjung

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA – Pada PPKM Level 2 di DIY, Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja mengantisipasi kemungkinan meningkatnya jumlah wisatawan.
Menurut Wakil Wali Kota Jogja, Heroe Poerwadi, destinasi wisata yang telah mendapatkan sertivikat CHSE dan QR Code memungkinkan untuk dibuka. Kapasitas maksimal 25 persen.
Advertisement
“Konsekuensi [dari penurunan level PPKM membuat] hampir semua aktivitas bisa dijalankan, dengan pembatasan jumlah, termasuk tempat wisata dimungkinkan dibuka,” kata Heroe, Kamis (21/10/2021).
Dari potensi meningkatnya jumlah wisatawan ini, Pemkot Jogja akan menguji coba one gate system untuk bus pariwisata mulai akhir pekan ini. Seluruh bus pariwisata dengan berbagai jenis dan ukuran harus melewati Terminal Giwangan untuk pemeriksaan kelengkapan seperti vaksin dan lainnya.
Untuk mengendalikan padatnya pengunjung di Malioboro, Pemkot Jogja mengimbau masyarakat untuk men-download aplikasi Jogja Smart Service. Di dalamnya ada program Peduli Jogja yang berfungsi sebagai pemantau. Apabila seluruh sistem sudah siap, akan ada pembatasan kunjungan di Malioboro. Untuk parkir kendaraan maksimal tiga jam, dan kunjungan di area pedestrian maksimal dua jam.
Baca juga: Ombudsman Minta Gubernur DIY Tinjau Ulang Pergub Larangan Demo di Malioboro
“Wisatawan wajib download JSS, itu yang dipakai. Bisa mengatur wisatawan menikmati wisata dan kesehatannya. Bisa dijaga bareng-bareng,” kata Heroe. “Yang menyangkut keamanan atau rute perjalanan wisata ada dalam program Peduli Jogja.”
Menurut Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya (UPT PKCB) Jogja, Ekwanto, beberapa akhir pekan sebelumnya, jumlah pengunjung Malioboro sekitar 4.000 orang. “Memang [pengunjung] meningkat tajam,” kata Ekwanto.
Manajer Pemasaran Gembira Loka Zoo (GL Zoo), Yosi Hermawan mengatakan penurunan Level PPKM juga berpengaruh ke jumlah pengunjung. Pada periode libur tanggal 16-20 Oktober 2021 terdapat sekitar 8.000 pengunjung. “Sedangkan pengunjung yang tertolak sekitar 200-an pengunjung,” kata Yosi. “Ada yang dari rombongan [bus] atau pengguna kendaraan pribadi. Dan yang tertolak sebagian besar adalah yang belum vaksin, dan warna merah saat scan QR Code Peduli Lindungi.”
Saat ini GL Zoo juga masih menerapkan pembatasan pengunjung sesuai peraturan. Dari total kapasitas 30.000 pengunjung, saat ini baru menerima 2.500 pengunjung dalam sekali waktu. “Apabila sudah ada 2.500 pengunjung, kami tutup dahulu sampai benar-benar terurai, baru buka kembali,” kata Yosi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Perang Iran dan AS, Wakil Ketua Komisi I DPR RI Sarankan Pemerintahan Prabowo Lakukan Ini
Advertisement

Lion Air Buka Penerbangan Langsung YIA-Tarakan, Pariwisata Jogja Diproyeksikan Kian Maju
Advertisement
Berita Populer
- Ditarget Rp32 Miliar, PAD Wisata Gunungkidul Baru Tercapai Rp12 Miliar
- CCTV Telah Dipasang, Tapi Satpol PP Bantul Tak Langsung Lakukan OTT Sampah, Ini Alasannya
- Ribuan Balita di Gunungkidul Terindikasi Stunting
- Libur Panjang Sekolah, Wisatawan di Bantul Diminta Waspada Gelombang Tinggi
- SPMB SMP 2025 Dimulai Besok, Dikpora Kulonprogo Antisipasi Server Down dan Listrik Padam
Advertisement
Advertisement