Advertisement

Jaringan Pipa Air Rusak, Warga Lereng Merapi Masih Dikirim Air Bersih

Lugas Subarkah
Senin, 13 Desember 2021 - 23:47 WIB
Bhekti Suryani
Jaringan Pipa Air Rusak, Warga Lereng Merapi Masih Dikirim Air Bersih Ilustrasi. - Reuters/Mike Hutchings

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN-Lantaran terputusnya jaringan air bersih di Kalurahan Glagaharjo dan Umbulharjo, Kapanewon Cangkringan imbas dari banjir lahar hujan Gunung Merapi pada awal Desember lalu, hingga kini Pemkab Sleman masih terus mengirim air bersih ke kalurahan di lereng Gunung Merapi tersebut.

Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Makwan, menjelaskan droping air masih terus dilakukan untuk warga terdampak putusnya jaringan air bersih yang terdapat di delapan padukuhan di Kalurahan Glagaharjo dan Umbulharjo.

Advertisement

Pengiriman air bersih masih terus berlangsung lantaran proses perbaikan jaringan air bersih di kalurahan tersebut belum selesai. “Progres penyambungan pipa di umbulwadon, ini kemarin sudah proses penurunan kemudian menyambung yang pipa baru dulu,” ujarnya, Senin (13/12/2021).

BACA JUGA: Jogja Jangan Cuma Pentingkan Pembangunan Wilayah, tetapi Juga Ekologi

Kemudian kalau sudah disambungkan lalu diturunkan dulu ke sungai, lalu disambung pipa yang baru ke pipa yang lama. Umbulwadon merupakan sungai yang menjadi sumber air bersih di Kalurahan Umbulharjo. Sementara untuk Kalurahan Glagaharjo bersumber dari sungai Bebeng.

Ia belum bisa menargetkan kapan proses perbaikan jaringan air bersih ini selesai karena bergantung dengan kondisi cuaca. Sementara masih terus berproses, BPBD Sleman terus mengirimkan droping air bersih kepada warga terdampak. “Warga terdampak di Glagaharjo itu ada 935 KK, jumlah jiwanya ada 2.650 jiwa,” katanya.

Droping air bersih telah dilakukan sejak Kamis (2/12/2021), sehari setelah terjadinya banjir lahar hujan yang memutus jaringan air bersih. Pihaknya menyiapkan sebanyak lima armada yang mengangkut air bersih. Per hari, rata-rata dibutuhkan 22-25 ritase.

Mekanisme pengiriman air ini dimulai dari kalurahan yang mengkoordinir berapa banyak kebutuhan warganya. Kemudian dari BPBD Sleman menyiapkan tangki dan menaruhnya di lokasi tersebut sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Letusan Gunung Ruang Berisiko Tsunami, Begini Kronologi Erupsinya

News
| Kamis, 18 April 2024, 19:37 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement