Tol Rampung Tahun 2023, Jogja-Solo Hanya 20 Menit
Advertisement
Harianjogja.com, KLATEN—Pembangunan Tol Jogja-Solo digadang-gadang bakal mempersingkat waktu tempuh kedua kota. Solo-Jogja yang biasanya ditempuh 1,5 jam dapat diperpendek menjadi 20 menit mulai 2023 saat tol rampung dibangun.
General Manager Lahan dan Utilitas PT JogjaSolo Marga Makmur (JMM), Muhammad Amin, mengatakan pembangunan sesi I Tol Jogja-Solo gate Kartasura (Sukoharjo) hingga gate Purwomartani (Sleman) ditargetkan rampung sekaligus sudah dapat diresmikan, 17 Agustus 2023.
Advertisement
BACA JUGA: Seorang Warga Margokaton Sleman Dapat Ganti Rugi Hampir Rp10 Miliar dari Tol Jogja-Bawen
Hingga awal Januari 2022, pembangunan sesi I jalan Solo-Jogja sudah mencapai 20 persen. Panjang jalan tol sesi I tersebut mencapai 42,3 kilometer. Nantinya, pembangunan sesi I jalan tol menelan anggaran senilai Rp8 triliun. Pembangunan Tol Jogja-Solo terdiri dari tiga sesi.
"Di tahun 2022 ini, kami usahakan akan rampung hingga 80 persen. Dengan demikian, 17 Agustus 2023 sudah bisa diresmikan. Setelah peresmian itu, masyarakat sudah boleh menggunakan [melewati]. Dengan jalan tol ini nanti, jarak Solo-Jogja yang biasa ditempuh 1,5 jam bisa menjadi 20 menit," kata Muhammad Amin saat ditemui wartawan di Balai Desa Ngawen, Kecamatan Ngawen, Senin (10/1/2022).
Muhammad Amin mengatakan kendala yang muncul dalam pembangunan tol adalah hujan. Namun hal tersebut sudah dapat diatasi oleh tim teknis.
"Yang kami rampungkan di beberapa lokasi itu boks jalan dan boka pengairan. Sebagian besar juga urukan. Dalam menguruk tanah harus butuh sinar Matahari, sementara sekarang musim hujan. Kami sudah mengakalinya. Begitu tanah diuruk, kami biarkan kering hingga 2-3 hari [tim teknis mengerjakan volume pekerjaan yang lain]. Setelah itu dilanjutkan lagi. Jadi, praktis tak ada kendala berarti," katanya.
BACA JUGA: Dapat Ganti Rugi Tol Jogja-Bawen, Miliader Baru Bermunculan di Margokaton Sleman
Kepala Seksi (Kasi) Pengadaan Tanah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klaten, Sulistiyono, mengatakan tim pembebasan lahan Tol Jogja-Solo telah menggelontorkan anggaran senilai Rp1,05 triliun. Uang tersebut difungsikan membebaskan lahan di 19 desa di lima kecamatan. Masing-masing kecamatan yang sudah diberikan UGR, seperti Kecamatan Polanharjo, Kecamatan Delanggu, Kecamatan Ceper, Kecamatan Karanganom, Kecamatan Ngawen.
Luas tanah di Klaten yang terdampak jalan tol berkisar 4.071 bidang atau 3.728.114 meter persegi. Luas tersebut tersebar di 50 desa di 11 kecamatan. Masing-masing kecamatan yang akan dilintasi jalan tol, seperti Polanharjo, Delanggu, Ceper, Karanganom, Ngawen, Karangnongko, Klaten Utara, Kebonarum, Jogonalan, Manisrenggo, dan Prambanan.
"Tahun ini, pembebasan lahan jalan Tol Jogja-Solo semoga sudah clear and clean. Di tahun 2022 ini, kami sudah menyediakan anggaran Rp3 triliun guna membebaskan 3.000-an lahan. Sehingga, pembangunan fisik sesi I sudah dapat diselesaikan di tahun 2023," katanya.
BACA JUGA: Baru 6 Tahun Lalu Beli Tanah, Pria Ini Dapat Rp7,5 Miliar dari Ganti Rugi Tol Jogja-Solo
Sulistiyono mengatakan tim pembebasan lahan jalan tol akan fokus mencairkan UGR senilai Rp650 miliar di Kecamatan Ngawen, Januari 2022. Setelah itu, tim pembebasan lahan melanjutkan verifikasi dan musyawarah di beberapa kecamatan lainnya.
"Di bulan ini, kami akan fokus mencairkan dana di Kecamatan Ngawen terlebih dahulu [terdapat sembilan desa terdampak jalan tol Solo-Jogja di Kecamatan Ngawen, yakni Manjungan, Pepe, Ngawen, Senden, Gatak, Tempursari, Kahuman, Duwet, dan Kwaren]," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Dinas Kebudayaan Gelar Malam Anugerah Kebudayaan dan Launching Aplikasi SIWA
- Pemkab Bantul Kembali Bagikan 250 Pompa Air Berbahan Bakar Gas ke Petani
- KPH Yudanegara Minta Paguyuban Dukuh Bantul Menjaga Netralitas di Pilkada 2024
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
- Terbukti Langgar Netralitas, Seorang ASN di Bantul Dilaporkan ke BKN
Advertisement
Advertisement