BMKG: Puncak Musim Hujan hingga Februari, Hujan di Sleman Paling Lebat
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Hujan lebat diperkirakan akan terus berlangsung di DIY hingga Februari nanti. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan puncak musim hujan akan berlangsung pada akhir Januari sampai Februari.
Prakirawan BMKG Stasiun Iklim Yogyakarta Eliya Ulfa mengatakan curah hujan lebat bakal terjadi di wilayah Sleman dan Gunungkidul bagian utara.
Advertisement
BACA JUGA: BMKG: Cuaca Ekstrem Landa Jogja Hingga Sepekan ke Depan
"Kemudian untuk Februari dasarian kedua itu seluruh DIY berpotensi curah hujannya lebih dari 100 mm per dasarian. Itu masih cukup tinggi, dari 60-80 persen. Jadi sampai pertengahan Februari peluangnya cukup tinggi," kata Eliya dalam diskusi yang digelar secara daring pada Jumat (21/1/2022).
Eliya menjelaskan pada Desember lalu, curah hujan di DIYa masih masuk pada kategori rendah. Sebaran hujan juga tidak merata dengan sifat hujan mulai di bawah normal hingga normal.
"Tapi ketika sudah masuk tanggal 19-20 [Januari] itu, curah hujannya meningkat dan cukup merata di seluruh DIY, jadi kategorinya bahkan sampai ada yang 300 mm per dasarian," jelasnya.
Meningkatnya curah hujan serta sebaran hujan di DIY, menurut Eliya, menandakan masuknya periode puncak musim hujan. "Prakiraan untuk puncak musim hujan 2021-2022 untuk wilayah DIY, diperkirakan akhir Januari-awal Februari," jelasnya.
Berdasarkan catatan Stasiun Iklim Yogyakarta, curah hujan di wilayah DIY pada dasarian kedua Januari masuk dalam kategori sangat tinggi. Bantul, Sleman, dan Kulonprogo menjadi wilayah dengan curah hujan menengah hingga sangat tinggi. "Intensitasnya mulai 51-300 mm per dasarian, jadi memang cukup tinggi," jelas Eliya.
BACA JUGA: Banyak Pohon Tumbang di Bantul akibat Hujan Deras, Ini Saran BPBD
Sementara itu, Nur Hadi Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta menjelaskan tingginya curah hujan di DIY juga terjadi secara menyeluruh di Jawa. Penumpukan sirkulasi angin di sekitar wilayah Sumatera bagian selatan dan Laut Jawa berdampak pada peningkatan potensi pembentukan awan selama beberapa hari terakhir.
"Hal ini diperkuat dengan kondisi suhu muka air laut yang hangat di sekitar Pulau Jawa. Kemudian dari pantauan dinamika atmosfer juga ENSO dalam kondisi La Nina lemah, sehingga dalam beberapa hari terakhir meningkatkan potensi curah hujan khususnya di wilayah DIY," jelas Hadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kisah Ilustrator, Dari Banguntapan, Gundala dan Gojira Menyala di GBK
- Dinas Kebudayaan Gelar Malam Anugerah Kebudayaan dan Launching Aplikasi SIWA
- Pemkab Bantul Kembali Bagikan 250 Pompa Air Berbahan Bakar Gas ke Petani
- KPH Yudanegara Minta Paguyuban Dukuh Bantul Menjaga Netralitas di Pilkada 2024
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
Advertisement
Advertisement