Pemkab Sleman Siapkan Skenario Sekolah Tatap Muka Hanya 50 Persen
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Lonjakan kasus Covid-19 terus terjadi di Bumi Sembada. Per Selasa (1/2/2022) kasus baru harian Covid-19 tercatat sebanyak 64 kasus didominasi hasil kontak erat dengan pasien Covid-19. Pemkab Sleman mulai menyiapkan skenario sekolah tatap muka hanya 50 persen.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Sleman Shavitri Nurmala Dewi mengatakan berdasarkan laporan Satgas Covid-19 Sleman per 1 Februari terdapat penambahan jumlah kasus baru Covid-19 sebanyak 64 kasus, 3 kasus sembuh dan tidak dilaporkan terjadi kasus meninggal dunia. "Pos rate harian per 1 Februari 1,28%," katanya, Selasa (1/2/2022).
Advertisement
Pada Senin (31/1/2022) jumlah kasus harian bertambah 22 kasus, 1 kasus sembuh tanpa dilaporkan kasus kematian. Dengan penambahan kasus tersebut, kasus aktif positif Covid-19 di Sleman tembus sebanyak 200 kasus. Sebagian besar menjalani isolasi mandiri di rumah.
BACA JUGA: Meledak! Covid-19 DIY Tambah 114 Kasus dalam Sehari
"Kami mengingatkan kembali agar masyarakat selalu melakukan CITA MAS JAJAR (Cuci Tangan, Pakai Masker, Jaga Jarak), serta kurangi mobilitas dan hindari kerumunan. Gencarkan vaksinasi dosis lengkap dan disiplin menjalani prokes," kata Evie.
Terkait dengan lonjakan kasus Covid-19 di Sleman, Pemkab mulai menyiapkan langkah-langkah antisipatif agar penyebaran Corona tidak terus melonjak. Salah satunya menyiapkan skenario Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas 50% dari kapasitas. Rencana tersebut mencuat dari hasil evaluasi yang dilakukan Disdik Sleman bersama para pengawas sekolah.
"Kami menyiapkan skrenario PTM 50 persen jika terjadi lonjakan kasus. Kami siapkan skenarionya jika ada kebijakan baru, kami bisa langsung menerapkannya. Sampai saat ini PTM masih digelar 100 persen," ujar Kepala Disdik Sleman Ery Widaryana.
Ery menjelaskan, berdasarkan hasil evaluasi para pengawas pelakaanaan PTM di sekolah-sekolah berjalan dengan baik. Para siswa juga sangat antusias mengikuti pelajaran dan menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan ketat.
"Di Sleman, hanya terdapat satu SMP swasta yang pelaksanaan PTMnya dihentikan sementara, boarding school yang salah satu siswanya (diduga) terpapar dari orang tuanya yang bekerja di luar kota," katanya.
Menurut Ery penerapan skenario PTM 50% masih melihat perkembangan kasus Covid-19 di Sleman. Penerapannya harus dilakukan secara terpadu. Tidak hanya oleh sekolah tetapi juga dukungan dari para orangtua. "Apakah siswa dibagi dalam dua shif atau masuk tiga hari-tiga hari sehingga tidak menyulitkan guru, ini yang masih didiskusikan," ucapnya.
Disdik meminta orang tua untuk ikut mengawasi anak-anaknya ketika di luar sekolah. Sebab selama ini penerapan prokes di sekolah dilaksanakan secara maksimal. Siswa berada di sekolah untuk mengikuti pelajaran hanya beberapa jam, sehingga waktu mereka lebih banyak di luar sekolah.
"Nah, orang tua harus ikut memantau apakah anaknya di rumah atau di luar. Terutama penerapan prokesnya. Kalau membawa [Covid-19] ke sekolah kan itu yang bahaya sebenarnya," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Puncak Musim Hujan Diprediksi Terjadi pada November 2024 hingga Februari 2025
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Korban Apartemen Malioboro City Syukuri Penyerahan Unit, Minta Kasus Tuntas
- Tak Gelar Kampanye Akbar Pilkada Sleman, Tim Paslon Harda-Danang Bikin Kegiatan Bermanfaat di 17 Kapanewon
- Kembali Aktif Setelah Cuti Kampanye, Ini Pesan KPU Kepada Bupati Halim dan Wabup Joko Purnomo
- Semarak, Ratusan Atlet E-Sport Sleman Bertarung di Final Round E-Sport Competition Harda-Danang
- Tahun Ini Hanya Digelar Sekali, STTKD Mewisuda 691 Lulusan
Advertisement
Advertisement