Rawan Kecelakaan, Dishub Pasang Pembatas di Jalan Samas
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL-Dinas Perhubungan (Dishub) Bantul menyebut Jalan Samas merupakan salah satu jalan yang rawan kecelakaan. Untuk meminimalisir kecelakaan di jalan menuju objek wisata pantai tersebut, Dishub memasang pembatas jalan dengan water barrier.
Kepala Dinas Perhubungan Bantul, Aris Suharyanta mengatakan pemasangan water barrier di lakukan di beberapa tikungan, terutama tikungan di selatan Jembatan Merah, Kalurahan Srigading, Kapanewon Sanden, Bantul.
Advertisement
“Kita pasang beberapa pembatas jalan pada tikungan yang tajam tersebut dengan harapan pengendara akan mengurangi laju kendaraannya sehingga bisa meminimalisir kecelakaan,” kata Aris, daat dihubungi Selasa (8/2/2022).
Tidak hanya tikungan, namun di simpang empat Jembatan Merah juga rawan kecelakaan. Sebab kendaraan dari arah selatan menuju utara atau sebaliknya kendaraan dari arah utara ke selatan dengan kecepatan tinggi tidak menyadari adanya simpang empat. Demikian kendaraan dari arah timur ke barat di simpang empat tersebut tidak bisa melihat kendaraan dari arah utara karena terhalang bangunan rumah.
“Sering terjadinya kecelakaan di simpang empat Jembatan Merah dan selatannya terjadi karena pengendara tidak hapal medan jalan bahwa di situ ada tikungan,” ujar Aris.
Baca juga: Begini Kronologi Kecelakaan di Jalan Imogiri Mangunan yang Tewaskan 13 Orang
Selain pemasangan pembatas, pihaknya juga akan memasang lampu penerang jalan di kawasan simpang empat Jembatan merah dan selatannya. Namun khusus pemasangan lampu kemungkinan baru bisa direalisasikan tahun depan karena keterbatasan anggaran.
Sarwono, salah satu warga Kalurahan Srigading, Kapanewon Sanden, Bantul setuju dengan adanya pembatas jalan di Jalan Samas tepatnya di selatan simpang empat Jembatan Merah. Namun ia mengusulkan selain dipasang pembatas juga dilengkapi dengan penerangan jalan.
Sebab menurutnya pemasangan lampu penerangan jalan sangat penting terutama saat di malam hari, “Kalau dipasang pembatas tapi tidak ada penerangan jalan nanti membahayakan juga,” kata Sarwono.
Menurut Sarwono selatan Jembatan Merah memang selama ini rawan kecelakaan, terutama sepeda motor. Kecelakaan terakhir di kawasan tersebut terjadi pada 6 Januari 2022 lalu. Saat itu pengendara motor mengendari sepeda motor dari arah selatan menuju utara. Sebelum Jembatan Merah pengendara menabrak pohon dan terpental sampai sungai Winongo Kecil. Dalam kecelakaan yang terjadi sekitar puku 23.30 Wib tersebut, pengendara meninggal dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
- Terbukti Langgar Netralitas, Seorang ASN di Bantul Dilaporkan ke BKN
- KPU Sleman Targetkan Distribusi Logistik Pilkada Selesai dalam 2 Hari
- 20 Bidang Tanah Wakaf dan Masjid Kulonprogo Terdampak Tol Jogja-YIA
- Jelang Pilkada 2024, Dinas Kominfo Gunungkidul Tambah Bandwidth Internet di 144 Kalurahan
Advertisement
Advertisement