Advertisement
Cabai Off Season Bantul Mulai Panen, Harganya Rp44.000 per Kilogram

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Para petani cabai rawit off season atau yang ditanam di luar musim di Dusun Soge, Srigading, Sanden, Bantul, mulai panen. Hasilnya cukup menggembrirakan. Satu kilogram cabai rawit bisa laku sampai Rp44.000.
BACA JUGA: Pengendara di Jalan Malioboro Ributkan Skuter yang Lawan Arah
Advertisement
Terdapat dua hektare tanaman cabai rawit program percobaan off season di Sanden dengan rincian satu hektare di lahan pasir dan satu hektare di lahan sawah. Para petani yang cabai program off season ini tergabung dalam komunitas Ngrembaka Nir Sambilaka.
Bendahara Forum Komunikasi Petani Ngrembaka Nir Sambikala Abdul Mukid mengatakan total hasil panen cabai off season jenis orisinil mencapai dua kuintal dengan harga mulai Rp30.000 hingga paling mahal Rp.44.000 per kilogramnya.
“Yang lahan pasir yang hasilnya cukup lumayan,” ungkapnya, Senin (28/2/2022).
Yani, salah satu petani cabai off season di lahan pasir yang juga anggota Ngrembaka Nir Sambilaka mengatakan selama Februari ini tanaman cabai off season sudah tiga kali panen, khususnya tanaman cabai yang di lahan pasir. Setiap kali panen ia bisa memperoleh cabai 25-30 kilogram. Setiap kali panen selisih lima hari.
Harga jualnya juga cukup menjanjikan, “Dari panen pertama harganya sekitar Rp30.000 per kilogram dan panen ke dua tepatnya satu pekan yang lalu harganya sudah tembus Rp44.000 per kilogram,” kata Yani.
Namun, di panen ketiga pekan ini dia belum mengetahui berapa harga jualnya. Namun ia memprediksi harganya di atas Rp50.000 per kilogram. Prediksi tersebut berdasarkan harga cabai rawit di pasaran saat ini mencapai lebih dari Rp50.000.
“Kalau cabai rawit sekali panen dengan lahan sekitar satu hektare memperoleh 50 kilogram sudah sangat bagus. Biasanya panen ke tujuh atau ke delapan,” katanya.
BACA JUGA: Pedagang di Kulonprogo Mengeluh karena Harga Komoditas Naik
Meski hasil panen cabai rawit lahan pasir di Bantul terbilang cukup bagus, hal itu terbalik dengan tanaman cabai rawit di lahan persawahan yang saat ini sedang diserang hama pathek dan lalat buah yang menyebabkan buah cabai membusuk sebelum siap dipetik.
“Kalau yang lahan sawah biasanya banyak buah cabai yang membusuk bahkan banyak tanaman yang layu kemudian mati,” ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Danantara Bidik Industri Media dan Hiburan untuk Tambah Penerimaan Negara
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Bantul Targetkan Bangun 120 Kilometer Jalan Desa Setiap Tahun
- Gunungkidul Raup Rp214 Juta dalam 2 Hari Kunjungan Wisatawan, Destinasi Pantai Tetap Jadi Favorit
- Catat! Ini Jalur Trans Jogja, Melewati Tempat Wisata, Rumah Sakit dan Kampus
- Di Kulonprogo, Ditemukan Banyak Calon Penerima BSU Rekeningnya Tidak Aktif
- Top Ten News Harianjogja.com Senin 30 Juni 2025: Kunjungan Wisatawan, Impor Sapi hingga Muhammadiyah Bencana Buka Bank Syariah
Advertisement
Advertisement