Saat Ini, 6.588 Warga Bantul Masih Positif Covid-19
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Satgas Penanganan Covid-19 Bantul mencatat kasus aktif atau pasien yang saat ini tercatat masih positif Covid-19 sebanyak 6.588. Jumlah itu termasuk tambahan 455 kasus pada Minggu (27/2/2022).
BACA JUGA: Kasus Covid DIY Mulai Menurun, Angka Kematian Naik
Advertisement
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Bantul, Sri Wahyu Joko Santoso mengatakan tambahan kasus baru tersebut tersebar di semua kapanewon dan terbanyak di Kapanewon Pandak yakni sebanyak 68 kasus; disusul Sewon sebanyak 65 kasus; Kasihan 44 kasus; Jetis 42 kasus; dan Bantul 37 kasus. Sementara penambahan kasus meninggal di hari yang sama sebanyak tiga kasus masing-masing berasal dari Kapanewon Pundong, Imogiri, dan Sedayu, sehingga total kasus meninggal dunia sejak pandemi Covid-19 sampai saat ini sebanyak 1.599 kasus.
“Untuk kasus sembuh pada 27 Februari ini tercatat ada 208 kasus dan terbanyak dari Banguntapan yakni 60 kasus, disusul Bambanglipuro 52 kasus, dan Sewon 38 kasus,” kata pria yang akrab disapa dokter Oki ini, Senin (28/2).
Adapun total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sejak adanya pandemi Covid-19 sampai saat ini sebanyak 65.738 kasus. Total sembuh 57.558 kasus. Dengan demikian total kasus aktif atau yang menjalani isolasi mandiri di rumah, isolasi di selter, maupun isolasi di rumah sakit sebanyak 6.588 kasus.
Oki mengatakan saat ini terjadi tren kenaikan kasus Covid-19, bahkan kenaikan kasus saat ini belum mencapai puncaknya sehingga diprediksi masih ada penambahan kasus yang lebih banyak. “Perkembangan ini sesuai dengan karakter dari varian Omicron, yakni penularan cepat dan bergejala ringan,” kata Sri Wahyu. Meski demikian, jajarannya tidak menyingkirkan masih adanya kemungkinan kasus varian Delta.
Oleh karena itu, Oki meminta masyarakat untuk tetap menjaga dan menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan baik yakni selalu menerapkan 5M, yakni memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mencuci tangan, dan mengurangi mobilitas jika tidak terlalu penting.
Selain itu, Oki meminta masyarakat untuk segera melengkapi vaksinasi Covid-19 sesuai anjuran dari pemerintah di masing-masing wilayah terdekat dengan pusat vaksinasi. “Vaksinasi ini bertujuan untuk menghindarkan dari risiko keparahan akibat terinfeksi Covid-19,” ujar Oki.
Bupati Abdul, Halim Muslih mengatakan peningkatan kasus Covid-19 khususnya varian Omicron bukan hanya terjadi di Bantul, namun juga terjadi di wilayah lain di Indonesia. Ada kabupaten atau kota yang sudah mencapai puncaknya dan ada yang melandai. Untuk Bantul saat ini baru proses menuju puncak.
BACA JUGA: Lorong Malioboro Tanpa PKL, Wisatawan Banyak di Depan Teras Malioboro
Setelah itu kasus Covid-19 diprediksi melandai kembali. Karena itu, Halim menilai kasus Covid-19 ini merupakan hal yang lumrah dan biasa karena terjadi di berbagai wilayah. Warga atau orang yang terkena Covid-19 varian Omicron, kata dia, juga sebagian besar adalah orang tanpa gejala (OTG)
“Lebih dari 95 persen kasus Omicron di Bantul tanpa gejala sehingga diarahkan cukup isolasi mandiri di rumah,” ujarnya. Meski demikian, jika ada kekhawatiran atau rumah tidak memungkinkan untuk tempat isolasi, Halim merekomendasikan agar pasien Covid-19 melakukan isolasi di selter milik Pemkab Bantul dan selter kalurahan, serta rumah sakit bagi pasien yang bergejala.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bawaslu Minta Seluruh Paslon Fokus Menyampaikan Program saat Kampanye Akbar
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- KPU Sleman Targetkan Distribusi Logistik Pilkada Selesai dalam 2 Hari
- 20 Bidang Tanah Wakaf dan Masjid Kulonprogo Terdampak Tol Jogja-YIA
- Jelang Pilkada 2024, Dinas Kominfo Gunungkidul Tambah Bandwidth Internet di 144 Kalurahan
- Angka Kemiskinan Sleman Turun Tipis Tahun 2024
- Perluasan RSUD Panembahan Senopati Bantul Tinggal Menunggu Izin Gubernur
Advertisement
Advertisement