Serangan Umum 1 Maret: Cara Elegan Sultan Jogja Taklukkan Tentara Belanda
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-1 Maret merupakan hari bersejarah bagi Indonesia karena mengingatkan pada sebuah serangan penjajah di Kota Jogja. Dikenal dengan Serangan Umum 1 Maret 1949, penjajah dari Belanda berhasil ditaklukkan oleh kekuatan tentara dalam negeri. Namun di samping itu, ada cerita yang tak kalah heroik saat Sri Sultan HB IX juga berhasil memukul mundur tentara Belanda.
Dilansir dari INews.id--jaringan Harianjogja.com, Sultan yang saat itu memimpin Jogja berhasil mengusir pasukan tank Belanda yang masuk ke Kraton. Demikian cerita dalam buku Sri Sultan HB IX Inspirasi dari Sang Pemimpin Rakyat, Selasa (1/3/2022).
Advertisement
Pria bernama kecil Gusti Raden Mas Dorodjatun ini dicurigai intel Belanda terlibat serangan dadakan yang mengguncang dunia internasional tersebut. Ketika pasukan berlapis baja di depan pintu gerbang Kraton, mereka mengancam akan mendobrak jika tidak segera dibuka. Sultan HB IX akhirnya memerintahkan untuk membuka gerbang pintu. Komandan pasukan tank Belanda dan anak buahnya pun masuk ke dalam Kraton.
Saat Komandan pasukan tank Belanda berada di hadapan Sultan HB IX, nyalinya langsung menciut. Sultan yang fasih bahasa Belanda menang wibawa dan menguasai keadaan. Namun ada suatu kebiasaan yang mengakar di Belanda. Sultan yang pernah belajar di Universitas Leiden memiliki posisi lebih unggul. Sebab kampus tersebut tertua di Belanda.
Baca juga: 10 Fakta GKR Mangkubumi Putri Kraton Jogja yang Jarang Diketahui: Suka Nonton Langsung Smackdown
Sedangkan Komandan pasukan tank Belanda lulusan Universitas Delft, sehingga tidak sembarangan untuk berbicara. Tradisi Belanda itu membuat Komandan pasukan tank Belanda segan dan berbicara hormat kepada Sultan. Tak hanya itu, Komandan pasukan tank Belanda tidak berani menuduh Sultan membantu para pejuang RI dan berhasil melancarkan serangan umum. Akhirnya Komandan pasukan tank Belanda mundur dari Kraton. Anak buahnya heran pasukan dipukul mundur tanpa ada ketegangan sama sekali.
Sebagai pengingat akan momentum penting ini, pemerintah telah membangun Monumen Serangan Umum 1 Maret yang lokasinya di sisi Timur Laut Titik Nol Kilometer atau seletan Benteng Vredeburg. Saat malam hari, monumen ini tampah indah karena patung para pejuang tersorot lampu yang cukup terang.
Banyak wisatawan yang berfoto di tempat ini. Mereka menghabiskan waktu berwisata di Titik Nol sembari berwisata pendidikan di monumen tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : INews.id
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Masuk Masa Tenang Pilkada 2024, Bawaslu Ingatkan Tidak Ada Lagi APK
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tahun Ini Hanya Digelar Sekali, STTKD Mewisuda 691 Lulusan
- Senam Bersama dan Konser Musik Jadi Cara Heroe-Pena Gaet Suara Semua Kalangan
- Masa Tenang Pilkada 2024, Satpol PP Jogja Bidik 5.000 APK di Semua Wilayah
- InDrive Dorong Perubahan Sosial lewat Festival Film Alternativa
- Pelaku Praktik Politik Uang Bakal Ditindak Tegas Polres Kulonprogo, Ini Hukumannya
Advertisement
Advertisement