Advertisement
Biar Keren, Orang Jogja Suka Ngaku Asli Jerman & Rumahnya Mewah

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Saat ditanya alamat domisili, ada orang yang terang-terangan menyebutkan alamat lengkap rumahnya. Namun ada pula yang lokasi tinggalnya dipelesetkan agar dianggap keren oleh orang lain.
Orang Jogja misalnya, kerap mengatakan rumahnya di Jerman. Namun bukan Jerman yang sesungguhnya, yang merupakan salah satu negara di Benua Eropa. Jerman yang dimaksud adalah jejer Sleman.
Advertisement
Jejer merupakan kata dalam Bahasa Jawa yang artinya berdekatan atau berdampingan. Sehingga Jerman dalam kata jejer Sleman berarti berdekatan dengan Sleman.
Baca juga: Jago Menyingkat Nama, Orang Jogja Juga Ahli Berbahasa Walikan. Begini Rumusnya.
Tidak hanya jejer Sleman, jejer Kauman juga bisa menjadi arti dari kata jerman tersebut.
Selain Jerman ada pula Paris yang merupakan singkatan dari Parangtritis. Ada pula yang menyebut rumahnya mewah. Bukan rumah yang megah dan bernilai tinggi, mewah di sini diartikan mepet sawah atau rumah yang langsung bersebelahan dengan sawah.
Orang Jogja memang dikenal suka menyingkat kata, seperti menyingkat nama jalan. Seperti Jalan Kaliurang menjadi Jakal, Jalan Imogiri menjadi Jaim, Jalan Parangtritis menjadi Japar, Jalan Taman Siswa menjadi Tamsis dan masih banyak lagi. Uniknya, masyarakat cenderung hafal dengan singkatannya daripada kepanjangannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Trump Minta Rusia Akhiri Perang Ukraina dalam 50 Hari atau Kena Tarif 100 Persen
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Ratusan Orang Tua di Jogja Antar Anak di Hari Pertama Masuk Sekolah Rakyat, Terharu Siswa Tinggal di Asrama
- Meski Dapat 2 Siswa Baru, SD Negeri di Kulonprogo Ini Tetap Melaksanakan MPLS di Hari Pertama Masuk Sekolah
- MPLS 2025, Tes Kesehatan dan Kebugaran Awali Hari Pertama Siswa Masuk Sekolah Rakyat Sleman Sebelum Tinggal di Asrama
- Pemkab Bantul Tekan Stunting Lewat Program Satu Telur Setetes Madu
- Operasi Patuh Progo 2025, Kapolda DIY: Lakukan dengan Cara Humanis dan Edukatif
Advertisement
Advertisement