Korban Trading Abal-Abal Fahrenheit di DIY Capai 20 Orang, Kerugian Rp30 Miliar
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Korban robot trading abal-abal Fahrenheit di DIY sementara mencapai 20 orang dengan total kerugian nyaris mencapai Rp30 miliar. Saat ini para korban akan melakukan upaya kolektif untuk membawa masalah ini ke ranah hukum.
Saat ini korban yang secara resmi berani membuat laporan dan memberikan pernyataan ke publik adalah seorang pria berinisial HPS, 42, warga Pajangan, Bantul. HPS bergabung dengan Robot Trading Fahrenheit dengan kerugian Rp825 juta. Uangnya pun hilang dalam sekejap setelah Fahrenheit dinyatakan abal-abal oleh pemerintah.
Advertisement
Penasehat Hukum HPS, Jiwa Nugraha menjelaskan korban robot trading Fahrenheit di DIY sebenarnya sangat banyak, namun karena banyak yang sudah di level up line sehingga mereka tidak berani melapor. Hal ini membuat para korban yang di down line masih tenang-tenang saja dan menganggap uangnya akan kembali. Meski demikian setelah salah satu korban yaitu HPS yang secara terang-terangan melapor, saat ini mulai muncul upaya kolektif dari para korban lainnya. Bahkan para korban berencana melaporkan kembali kasus itu ke kepolisian agar bisa segera diungkap.
“Member ini sudah saling komunikasi secara kolektif dan akan membuat laporan polisi lagi bersama-sama. Saat ini sedang dalam proses pengumpulan alat bukti seperti transfer, rekaman percakapan serta saksi, karena setiap pelaporan harus ada bukti. Secara teknis dan mekanisme ini secara kolektif, ini sedang dipersiapkan,” katanya kepada Harianjogja.com, Senin (14/3/2022).
Ia menambahkan, data sementara yang secara kolektif untuk seluruh member di DIY ada 20 orang. Mereka akan melapor secara kolektif maupun secara mandiri dengan didampingi kuasa hukum tersendiri. Namun karena korban banyak, penanganan kasus menurutnya lebih baik dilakukan secara kolektif melalui satu komando.
“Sudah mendekati hampir 20 member, itu di DIY, karena, setiap daerah mereka melakukan konsolidasi tersendiri lagi, tetapi untuk memudahkan komunikasi ada yang membentuk suatu grup, untuk proses kolektif, satu dengan komunikasi,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Dinas Kebudayaan Gelar Malam Anugerah Kebudayaan dan Launching Aplikasi SIWA
- Pemkab Bantul Kembali Bagikan 250 Pompa Air Berbahan Bakar Gas ke Petani
- KPH Yudanegara Minta Paguyuban Dukuh Bantul Menjaga Netralitas di Pilkada 2024
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
- Terbukti Langgar Netralitas, Seorang ASN di Bantul Dilaporkan ke BKN
Advertisement
Advertisement