Advertisement

Begini Rencana Pengembangan DIY Wilayah Selatan...

M Faisal Nur Ikhsan
Kamis, 17 Maret 2022 - 10:27 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Begini Rencana Pengembangan DIY Wilayah Selatan... Pekerja menyelesaikan pembangunan tanggul di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan, Bantul, DI Yogyakarta, Rabu (2/2/2022). Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta berencana mengembangkan TPST Piyungan dengan memperluas lahan mengingat hingga tahun 2023 TPST tidak mampu menampung pembuangan sampah. - Antara/Hendra Nurdiyansyah

Advertisement

Harianjogja.com, SEMARANG – Pemerintah DIY bakal terus mengembangkan kawasan selatan. Upaya penghapusan ketimpangan antara DIY kawasan utara dan selatan terus dilakukan, dengan harapan dapat mengangkat sejumlah potensi yang dimiliki termasuk potensi ekonomi.

“Memang harus ada keberpihakan ke wilayah selatan. Mau tidak mau. Jadi energi kita harus tercurahkan ke tiga wilayah selatan itu,” jelas Beny Suharsono Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY dikutip dari Bisnis.com--jaringan Harianjogja.com, Kamis (17/3/2022). 

Advertisement

Beny menambahkan bahwa konsep pembangunan di wilayah selatan DIY nantinya bakal disiapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2022-2027.

Wahyu Widodo, Ekonom Universitas Diponegoro, memberikan beberapa catatan terkait rencana Pemerintah Provinsi DIY tersebut. Menurut Wahyu, rencana pembangunan mesti menitikberatkan pada potensi wilayah yang ada.

“Pariwisata bisa menjadi alternatif untuk wilayah selatan, tetapi harus bisa ada terobosan. Karena potensi utamanya kan alam, terutama pantai, tetapi kesan wisata Pantai Selatan selama ini belum ikonik dan cenderung tidak terkelola dengan baik,” tulis Wahyu melalui pesan singkat yang dikirimkan pada Rabu (16/3/2022).

Selain pariwisata, wilayah selatan DI Yogyakarta juga menyimpan potensi perikanan. Meskipun potensinya tidak sebesar pariwisata, namun Wahyu menyebut pembangunan pada sektor tersebut masih bisa dikembangkan lebih lanjut. Terlebih dengan kondisi alam Gunungkidul yang tidak optimal untuk pengembangan sektor pertanian.

“Selain itu, [Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta] harus berani membuka sumber pertumbuhan baru. Seperti industri. DI Yogyakarta tidak ada basis industri manufaktur yang kuat,” jelas Wahyu kepada Bisnis.

Baca juga: Makin Mahal! HET Minyak Goreng Dicabut, Harga Kemasan Hari Ini Rp24.000 per Liter

Wahyu menyampaikan bahwa DI Yogyakarta juga mesti memberikan perhatian khusus pada pembangunan infrastruktur di wilayah selatan. Konektivitas di wilayah tersebut sudah cukup terbantu dengan adanya Bandara Yogyakarta International Airport (YIA). Belum lagi, di masa mendatang, DI Yogyakarta bakal terhubung dengan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) serta Tol Jawa.

“Potensi selatan sebenarnya besar. Jalan selatan yang ke Jawa Tengah sudah sangat baik. Sayangnya, [wilayah] selatan Jawa tengah juga daerah yang relatif masih miskin. Sehingga tidak banyak memberi spillovers [imbas ekonomi],” pungkas Wahyu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kemenkes Buka Pendaftaran Lowongan Nakes untuk 4 Rumah Sakit

News
| Kamis, 25 April 2024, 01:17 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement