Prioritaskan Pertanian untuk Kemandirian Pangan di Sleman
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Kabupaten Sleman merupakan salah satu wilayah penyangga pangan di DIY. Selama ini Bumi Sembada mampu menyumbang 40% suplai beras lokal. Kegiatan prioritas dalam pengembangan sektor unggulan antara lain produksi pertanian dan perkebunan yang tersebar di Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN).
Selama pandemi Covid-19, pertanian menjadi salah satu sektor perekonomian yang mampu bertahan. Data 2021 menunjukkan produksi padi meningkat di atas 3%. Produksi padi sawah 245.292 ton pada 2020 meningkat menjadi 253.707,78 ton pada 2021. Sedangkan produksi padi ladang 1.569 ton pada 2020 meningkat menjadi 1.626,87 ton pada 2021.
Advertisement
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyatakan pembangunan pertanian di Sleman pada 2021-2026 diarahkan untuk mewujudkan masyarakat pertanian, perikanan dan kehutanan yang mandiri, berdaya saing dan sejahtera. Hal ini dilakukan melalui peningkatan produksi pertanian dan perikanan untuk memantapkan ketahanan pangan, peningkatan nilai tambah produk pertanian dan perikanan, peningkatan kelas kemampuan kelompok tani serta pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan yang lestari.
“Pemkab secara konsisten dan bertahap menyiapkan kebijakan yang pro terhadap pertanian untuk meningkatkan produksi sektor pertanian. Strategi yang kami lakukan di antaranya mempertahankan luas lahan pertanian, diversifikasi produk pertanian, peningkatan kualitas produk pertanian. Peningkatan produksi pangan perlu dilakukan agar stok pangan terjaga dan tidak terjadi kelangkaan yang berimplikasi pada kenaikan harga,” katanya seperti dalam rilis yang diterima Harian Jogja, Kamis (3/3/2022).
Menurut Kustini, berbagai program yang dilaksanakan untuk meningkatkan produktivitas pertanian di antaranya pengelolaan sumber daya ekonomi untuk kedaulatan dan kemandirian pangan, program penanganan kerawanan pangan, program pengawasan keamanan pangan serta pengembangan lumbung mataraman melalui program penyelenggaraan keistimewaan Yogyakarta urusan kebudayaan.
Selain kebijakan peningkatan produksi pertanian, Pemkab Sleman juga menetapkan kebijakan terkait stabilisasi harga komoditas pangan agar pada saat panen besar petani tidak dirugikan dengan anjloknya harga komoditas pangan. Selain itu penguatan SDM bidang pertanian juga menjadi perhatian.
“Pemkab mendorong generasi muda untuk ikut berkontribusi di sektor pertanian melalui program petani milenial. Program petani milenial merupakan terobosan baru untuk mewujudkan pertanian Sleman yang maju, mandiri, modern sesuai dengan visi Jaringan Petani Milenial Sleman yakni Menjadi Petani Milenial Kabupaten Sleman yang Berjiwa Agrososiopreneur Maju, Mandiri, dan Modern.
“Program ini sejalan dengan kebijakan Pemerintah Pusat untuk membangun food estate dan industri pangan berbasis pertanian modern. Sampai saat ini sudah ada 410 petani milenial yang tergabung dalam Jaringan Petani Milenial di Sleman. Kami menargetkan ada 2.000 petani milenial hingga 2024 mendatang,” kata Kustini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Dinas Kebudayaan Gelar Malam Anugerah Kebudayaan dan Launching Aplikasi SIWA
- Pemkab Bantul Kembali Bagikan 250 Pompa Air Berbahan Bakar Gas ke Petani
- KPH Yudanegara Minta Paguyuban Dukuh Bantul Menjaga Netralitas di Pilkada 2024
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
- Terbukti Langgar Netralitas, Seorang ASN di Bantul Dilaporkan ke BKN
Advertisement
Advertisement