Pembebasan Lahan Tol Jogja-Solo Mulai Merambah ke Tamanmartani
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Tahapan pengadaan lahan jalan tol Jogja-Solo terus berjalan. Kali ini, warga Tamanmartani, Kalasan mulai menggelar musyawarah warga pada Selasa (12/4/2022) dan Rabu (13/4/2022).
PPK Satker Pelaksana Jalan Bebas Hambatan (PJBH) Jogja-Solo wilayah DIY, Dian Hardiyansyah mengatakan kegiatan musyawarah warga digelar setelah Tim Appraisal menyelesaikan tugasnya untuk menilai lahan, bangunan dan tanaman terdampak jalan tol. "Kami memulai kegiatan musyawarah warga dari Tamanmartani. Mulai besok (hari ini) selama dua hari," katanya, Senin (11/4/2022).
Advertisement
Setelah proses musyawarah warga di Tamanmartani, lanjut Dian, pekan depan kegiatan yang sama akan digelar untuk warga Purwomartani. "Untuk Selomartani dan Tirtomartani saat ini masih dalam proses penilaian tim Appraisal," katanya.
BACA JUGA: Selamat! Pebulu Tangkis Muda Indonesia Menang di Alpes International U-19
Kegiatan musyawarah warga tersebut, lanjut Dian, merupakan musyawarah bentuk ganti kerugian. Apakah warga terdampak mau menerima dalam bentuk uang ganti kerugian atau dalam bentuk bagunan pengganti. "Kalau nilainya yang sudah ditentukan tim Appraisal sudah final," katanya.
Dia mengatakan, setelah proses musyawarah digelar maka warga akan segera menerima uang ganti kerugian. Biasanya, kata Dian, proses pembayaran dilalukan setelah satu bulan dari waktu kegiatan musyawarah. Namun hal itu tergantung dari kelengkapan dokumen yang diberikan. "Ya paling cepat pembayaran UGK akhir Mei mendatang," katanya.
Untuk seksi 2 masih berjalan proses inventarisasi, identifikasi dan validasi data lahan terdampak masih terus berjalan. Satgas A dan Satgas B masih terus menyelesaikan proses identifikasi lahan di tiga kalurahan baik Kalurahan Tirtoadi, Tlogoadi maupun Trihanggo. "Kami masih menunggu laporan dari Tim P2T (Tim Panitia Pengadaan Tanah)," katanya.
Diakuinya, dari proses tersebut petugas menemukan sejumlah patok yang menjadi penanda lahan terdampak jalan tol bergerser. Namun hal itu tidak menjadi masalah karena Satgas selama ini berpaku pada titik kordinat yang sudah ditentukan. "Kami sudah menggerser patok pada tempatnya. Ya wajar patok hilang atau bergeser karena sudah ditanam sejak 2019 lalu," katanya.
Kepala Bidang Pengadaan Tanah BPN Kanwil DIY Margaretha Elya Lim Putraningtyas mengatakan TP2T masih menyelesaikan proses inventarisasi lahan terdampak. Tim P2T baik di seksi 1 maupun seksi 2 bekerja secara pararel dari kalurahan per kalurahan. "
Diakuinya, banyak patok yang hilang atau bergeser dari tempat semula. Ia tidak mengetahui pasti apakah pergeseran patok disengaja atau tidak. Namun masalah tersebut tidak menjadi kendala karena Satgas sudah memiliki data awal. "Tapi kami kan sudah memiliki titik kordinat. Tidak masalah meski patok hilang atau bergeser. Kami kembalikan patok seperti semula," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Beranda Migran Nilai Pemindahan Penahanan Mary Jane ke Filipina Langkah Maju untuk Keadilan
- Kampanye Akbar di Pilkada Sleman, Paslon Boleh Berikan Hadiah Barang Maksimal Senilai Rp1 Juta
- Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Inggris Diharap Jadi Pembuka Pengembalian Aset HB II
- Tabrak Pengendara setelah Terabas Lampu Merah, Pemotor Alami Luka Berat
- Pemkab Siapkan Rp52,7 Miliar untuk Makan Bergizi Gratis, Defisit APBD Bantul Kian Dalam
Advertisement
Advertisement