Advertisement
Viral karena Mengejek Ade Armando, Dosen UGM Karna Wijaya Mengaku Hanya Bercanda

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN-Setelah menjadi sorotan atas statusnya di media sosial yang dianggap sebagai ujaran kebencian, Dosen UGM, Karna Wijaya meminta maaf dan menjelaskan maksud statusnya tersebut dalam konteks bercanda. Ia pun sudah dipanggil rektorat UGM pada Senin (18/4/2022).
Ketika ditemui wartawan seusai pemanggilannya di rektorat UGM, Karna Wijaya langsung meminta maaf atas kegaduhan yang dibuatnya. “Saya mohon maaf atas kegaduhan ini. Terutama karena melibatkan Universitas Gadjah Mada. Dalam tanda kutip, mungkin sedikit pencemaran,” ujarnya.
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
Ia menuturkan statusnya tentang dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando yang dianggap sebagai ujaran kebencian sebenarnya bermaksud bercanda dan tidak ada niat untuk ujaran kebencian. “Saya mem-posting sesuatu yang sebetulnya hanya gojekan biasa ya,” ungkapnya.
BACA JUGA: Maling Berkeliaran di Gunungkidul, Sehari Terjadi 2 Kasus Pencurian
Meski tidak memiliki bukti lantaran status tersebut sudah dihapus atas perintah rektorat, ia mengaku ada pihak yang sengaja memojokkan dirinya dengan me-repost statusnya, diedit dengan beberapa status lainnya yang berbeda konteks agar terlihat lebih sadis.
“Terlihat seperti diedit. Ada kata-kata seperti disembelih. Padahal kata disembelih itu berasal dari statement di [status] lain, bukan konteks Ade Armando. Saya kira, saya tidak punya bukti ya. Karena waktu itu, ketika kegaduhan itu terjadi, pak dekan meminta saya buat menghapus,” katanya.
Walau dalam konteks bercanda dan menduga ada yang sengaja memojokkannya, Karna Wijaya tetap meminta maaf jika dalam status terkait Ade Armando itu terdapat diksi yang bisa disalahartikan sehingga penangkapan pembaca berbeda.
Ia mengaku memang sering membuat status di sosial media untuk menanggapi berbagai fenomena, baik politik, ekonomi, sampai kejahatan jalanan yang terjadi di Jogja. “Ada kasus sosial politik yang lain, ekonomi, yang juga ada di situ tetapi tidak digoreng pihak yang lain. Yang digoreng hanya Ade Armando saja,” ungkapnya.
Kasubag Humas dan Protokol UGM, Dina W Kariodimedjo, menuturkan sudah dilakukan pemanggilan dosen yang bersangkutan oleh rektor, yang juga dihadiri oleh Wakil Rektor bidang SDM dan dekan FMIPA.
“Selanjutnya, kasus ini akan diserahkan untuk diperiksa dan ditindaklanjuti oleh Dewan Kehormatan Universitas Gadjah Mada. Proses selanjutnya kita menunggu hal-hal tersebut,” ujarnya.
Sebelumnya ramai diberitakan netizen yang merupakan dosen UMG, Karna Wijaya, diduga melakukan ujaran kebencian kepada aktivis medsos Ade Armando yang dikeroyok massa pada aksi demo 11 April lalu di Jakarta.
Dalam postingan yang tersebar di media sosial, Karna Wijaya meminta netizen yang menemukan celana Ade Armando saat peristiwa pengeroyokan agar dikembalikan karena mau dipakai mengajar.
“Yang nemu celananya jangan lupa dikembalikan ya, mau dipakai ngajar,” kata Karna Wijaya.
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

202 Makam di Boyolali Tergusur Tol Jogja Solo, Para Ahli Waris Terima UGR Rp1 Miliar
Advertisement

Ini Wisata Air di Wilayah Terpencil Gunungkidul yang Menarik Dikunjungi
Advertisement
Berita Populer
- Simak Stok Darah PMI DIY Awal April Ini
- Jadwal Donor Darah di Jogja Hari Ini, Dilakukan Setelah Buka Puasa
- Bantul Bakal Kebanjiran 2 Juta Pemudik Lebaran 2023
- Belasan Motor Milik Remaja Pelaku Perang Sarung Disita hingga Lebaran
- Pembinaan Rohani Kristiani di Sleman Hadirkan Damai bagi Sesama dan Alam
Advertisement
Advertisement