Advertisement

Promo November

Gunungkidul Jadi Pusat Riset Makanan Halal di Indonesia

David Kurniawan
Jum'at, 22 April 2022 - 15:37 WIB
Budi Cahyana
Gunungkidul Jadi Pusat Riset Makanan Halal di Indonesia Wakil Presiden Indonesia Ma'ruf Amin meresemikan meresmikan fasilitas riset pangan, Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) di Gading, Playen, Gunungkidul Jumat (24/4/2022). - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Gunungkidul menjadi pusat riset makanan halal di Indonesia.

BACA JUGA: Dahsyat! Ledakan di Sleman yang Robohkan Rumah Warga Terdengar hingga 1 Kilometer

Advertisement

Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin meresmikan fasilitas riset pangan, Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) di Desa Gading, Kecamatan Playen, Jumat (24/4/2022). Fasilitas ini akan menjadi labiratorium rujukan riset halal di Indonesia.

Dalam sambutanya, Ma’ruf Amin mengatakan laboratorium riset ini akan menjadi sarana meningkatkan produk layanan masyarakat, khususnya berkaitan dengan produk halal yang terus meningkat permintaannya baik dari masyarakat dalam negeri maupun luar negeri.

“Kami berharap laboratorium rujukan riset halal akan mendukung Indonesia menjadi produsen produk halal dunia di 2024,” kata Ma’ruf, Jumat.

Dia mengharapkan BRIN dapat mendukung industri riset dan penelitian produk halal. Salah satunya, inovasi dalam mencari pengganti produk non-halal yang kebanyakan dari luar negeri. Ia meminta agar BRIN Gunungkidul melakukan inovasi untuk menghasilkan produk pengganti non halal ini.

“Melalui riset, penelitian produk non-halal contohnya babi bisa digantikan dengan produk halal yang bahan bakunya banyak didapat di berbagai daerah di Indonesia,” terangnya.

Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, mengatakan fasilitas riset pangan ini sebagai laboratorium rujukan riset halal mempunyai target utama, yakni subtitusi dan deteksi. Substitusi dilakukan pada produk yang diragukan kehalalanya. Deteksi dapat dilakukan dengan uji DNA maupun aroma dari produk yang diragukan kehalalannya.

“Untuk menjadi produk halal dunia diperlukan riset yang canggih, sumber daya manusia yang unggul dan infrastruktur memadai. Di dalam pengembangan juga membutuhkan kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi di Indonesia,” katanya.

Menurut Tri Handoko, laboratorium ini juga melayani sektor usaha yang dikelola swasta. Langkah tersebut menjadi upaya meningkatkan daya saing produk yang ada di UKMK, komunitas maupun individu.

“Sudah ada tiga laboratorium yang dilengkapi dengan instrumen penelitian canggih guna mendukung riset pangan halal. Selain di Gunungkidul, laboratorium juga dibagun di Cibinong dan Serpong,” katanya.

BACA JUGA: Kementan Tetapkan Padi Menor Kulonprogo Jadi Varietas Unggulan Nasional

Gubernur DIY Sri Sultan HB X mendukung upaya pemerintah menjadi produser produk halal dunia. Ia berharap produk halal sehat khas indonesia dapat didorong hingga masuk ke pasar dunia.

“Saya ucapkan selamat dan mendukung program pemerintah untuk pengembangan riset, khususnya yang ada di Gunungkidul,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat

News
| Sabtu, 23 November 2024, 05:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement