Advertisement
Gegara PMK, Daging Sapi di Gunungkidul Sepi Pembeli
Waginem, pedangan daging di Pasar Argosari, Wonosari, menunggui dagangannya, Sabtu (22/2/2020). - Harian Jogja/Muhammad Nadhir Attamimi
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Merebaknya kasus penyakit kuku dan mulut (PMK) pada hewan ternak memicu penurunan permintaan daging sapi di Gunungkidul.
Tak tanggung-tanggung penurunan permintaan diperkirakan mencapai 75%.
Advertisement
Sukarni, penjual daging sapi di Pasar Argosari, Kapanewon Wonosari mengakui saat ini dalam sehari dia hanya bisa menjual 15 kilogram (kg) daging sapi.
Padahal sebelumnya dia bisa menjual lebih dari 60 kg per hari. “Harganya juga turun Rp20.000 per kilogramnya jadi Rp130.000,” katanya, Kamis (19/5/2022).
Penurunan permintaan daging sapi itu, kata dia, terjadi sejak awal bulan ini. “Pas berita soal PMK ramai minat masyarakat pada daging sapi jadi turun drastis,” ucap dia.
Akibatnya, Sukarni pun terpaksa mengurangi stok dagangannya sebagai antisipasi kerugian lebih besar lagi.
“Walau daging sapi bisa disimpan jangka lama dengan didinginkan tapi nanti jadi kurang segar. Bisa-bisa malah enggak diminati pembeli,” ujar pedagang berusia 56 tahun itu.
Diketahui, hingga kini memang belum ditemukan kasus PMK. Satu-satunya kasus yang muncul di DIY sejauh ini baru ditemukan di Kulonprogo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Sate Klathak Mbah Sukarjo Hadirkan Kuliner Khas di Pusat Kota
Advertisement
Berita Populer
- Irigasi Karangtalun Sleman Ditingkatkan untuk Percepat Masa Tanam
- Polda DIY Antisipasi Lonjakan Lalu Lintas Saat Libur Nataru
- Jadwal Lengkap Misa Natal Gereja Katolik DIY 25 Desember 2025
- Lonjakan Arus Nataru Berpotensi Padati Tol Jogja-Solo
- Arus Nataru Padat, Kendaraan Diprediksi Keluar Pintu Tol Prambanan
Advertisement
Advertisement




