Advertisement
Gegara PMK, Daging Sapi di Gunungkidul Sepi Pembeli

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Merebaknya kasus penyakit kuku dan mulut (PMK) pada hewan ternak memicu penurunan permintaan daging sapi di Gunungkidul.
Tak tanggung-tanggung penurunan permintaan diperkirakan mencapai 75%.
Advertisement
Sukarni, penjual daging sapi di Pasar Argosari, Kapanewon Wonosari mengakui saat ini dalam sehari dia hanya bisa menjual 15 kilogram (kg) daging sapi.
Padahal sebelumnya dia bisa menjual lebih dari 60 kg per hari. “Harganya juga turun Rp20.000 per kilogramnya jadi Rp130.000,” katanya, Kamis (19/5/2022).
Penurunan permintaan daging sapi itu, kata dia, terjadi sejak awal bulan ini. “Pas berita soal PMK ramai minat masyarakat pada daging sapi jadi turun drastis,” ucap dia.
Akibatnya, Sukarni pun terpaksa mengurangi stok dagangannya sebagai antisipasi kerugian lebih besar lagi.
“Walau daging sapi bisa disimpan jangka lama dengan didinginkan tapi nanti jadi kurang segar. Bisa-bisa malah enggak diminati pembeli,” ujar pedagang berusia 56 tahun itu.
Diketahui, hingga kini memang belum ditemukan kasus PMK. Satu-satunya kasus yang muncul di DIY sejauh ini baru ditemukan di Kulonprogo.
Advertisement
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement
Advertisement