Syukurlah…Harga Migor Curah di Bantul Mulai Murah
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL - Harga minyak goreng curah di pasaran mulai turun pasca ditariknya larangan ekspor minyak goreng (migor). Pada jenis minyak goreng curah harga rata-rata yang dipatok para pedagang pasar kini telah banyak sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).
Kabid Sarana Perdagangan, Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Bantul, Arum Bidayati pada Sabtu (28/5/2022) menerangkan ketersediaan maupun harga minyak goreng di pasar terbilang aman dan tidak ada gejolak pasca ditariknya larangan ekspor minyak goreng. Bersama Kodim dan Polres Bantul, tim memantau harga ecer minyak goreng curah di pasar rakyat.
Advertisement
Hasil pantauan menunjukan harga minyak di pasaran sudah mulai di kisaran HET. "Sudah, kemarin kan kalau kami sidak kita kan pakai baju bebas, jadi ada teman-teman kami yang pura-pura beli ya sudah Rp14.000, tapi dia enggak boleh lebih, maksimal dua liter," ujarnya.
BACA JUGA: Almarhum Buya Syafii Ternyata Sudah Memesan Makam Sejak Februari
"Kemarin kami ke Pasar Bantul sama Pasar Imogiri, kebetulan dari [minyak] distributor barusan datang ke banyak pedagang. Harganya untuk HET kepada end user masyarakat itu sudah Rp14.000 per liter, mereka kulakannya Rp13.000 per liter," terangnya
Harga jual minyak goreng curah dari distrubutor ke pedagang, maupun pedagang konsumen langsung di Pasar Bantul menurut Arum sudah bagus. "Maksudnya kersediaannya sudah bagus dan enggak ada kelangkaan lagi, yang antre-antre itu sudah hampir enggak ada," jelasnya.
Kendati demikian Arum menerangkan bila pihak distributor masih membatasi jumlah minyak goreng curah yang dapat dibeli oleh konsumen perorangan. "Mereka mungkin saking hati-hatinya, untuk yang minyak goreng curah itu sementara masih dibatasi. Satu orang atau satu KTP maksimal dua liter harganya Rp12.000," tandasnya.
Aturan yang serupa diterapkan distributor bagi pedagang reseller ataupun pedagang yang kulakan. Tiap jirikennya pedagang reseller harus menyertakan sekitar sembilan KTP. "Jadi untuk mendapatkan satu jiriken (18 liter) tersebut harus menyerahkan sembilan KTP," ujarnya.
Kondisi yang berbeda terjadi di Pasar Imogiri. Diterangkan Arum, karena harga kulakannya bermacam-macam, ada juga yang merupakan minyak stok lama, maka harga ecer ke konsumen masih beragam. "Jadi kemarin di Pasar Imogiri kemarin masih ada yang harganya Rp16.000 per liter, karena mereka kulakannya Rp15.000 per liter," ujarnya
"Kita cek sama notanya memang kulakannya Rp15.000, jadi kalau yang seperti itu kita mau maksa nurunin harga juga kasihan. Jadi ya sudah enggak apa-apa, tetapi kedepan ngambil kulakannya yang Rp13.000," tandasnya.
Turunnya harga minyak goreng curah, berbanding terbalik dengan harga minyak goreng kemasan. Dari pantauan Arum, harga dua liter minyak goreng kemasan merek terkemuka masih dibanderol dengan harga Rp48.000 per dua liter. Namun ketersediannya sangat melimpah, tidak ada kelangkaan.
Perbedaan ini menurut Arum terjadi karena harga yang sudah mahal dari pihak distributor. Imbasnya di pasaran pun harga minyak goreng kemasan masih tinggi. "Dari distributor juga mahal, dari sananya sudah mahal kalau kaya gitu," ujarnya.
Namun Arum memastikan tidak ditemukan tying agreement atau pembelian sistem bundel dari hasil pantauan. Pedagang bisa melapor ke dinas bila menemukan praktik pembelian sistem bundel. "Itu sudah dilarang, bupati sudah mengeluarkan surat, enggak boleh itu. Memang dari pusat tidak boleh," tandasnya.
Sebelumnya Sub Koordinator Kelompok Subtansi Pengendalian Barang Pokok dan Penting, Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan, Zuhriyatun Nur Handayani menerangkan harga sejumlah bahan pokok turun pasca lebaran seiring menurunnya permintaannya. Pada pekan pertama Mei minyak goreng curah masih dijual dengan harga Rp19.133 per liter. Namun harga itu turun Rp1033 menjadi Rp18.100 per liter pada pekan kedua Mei.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Ini Kegiatan Kampanye Terakhir Ketiga Calon Wali Kota Jogja Jelang Masa Tenang
- Pasangan Agung-Ambar Tutup Kampanye dengan Pesta Rakyat
- Konstruksi Tol Jogja-Bawen Seksi 1 Ruas Jogja-SS Banyurejo Capai 70,28 Persen, Ditargetkan Rampung 2026
- Lewat Film, KPU DIY Ajak Masyarakat untuk Tidak Golput di Pilada 2024
- Jadwal Terbaru KRL Solo-Jogja Minggu 24 November 2024: Berangkat dari Palur Jebres, Stasiun Balapan dan Purwosari
Advertisement
Advertisement