Advertisement

Promo November

Belum Bayar Tunggakan, Siswa SMP Muhammadiyah Banguntapan Tidak Bisa Ikut Ujian & Trauma

Ujang Hasanudin
Jum'at, 10 Juni 2022 - 14:07 WIB
Budi Cahyana
Belum Bayar Tunggakan, Siswa SMP Muhammadiyah Banguntapan Tidak Bisa Ikut Ujian & Trauma SMP Muhammadiyah Banguntapan Bantul. - Harian Jogja/Ujang Hasanudin

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Sejumlah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah Banguntapan Bantul tidak bisa mengikuti Ujian Akhir Sekolah (UAS) gara-gara belum membayar tunggakan uang masuk sekolah. 

Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan DIY DIY tengah menyelidiki persoalan tersebut karena menduga ada unsur pelanggaran dari sekolah terkait dengan pelayanan publik bidang pendidikan.

Advertisement

BACA JUGA: Cerita Penjual Masker di Jogja Gulung Tikar Begitu Pandemi Mereda

Risyanto, salah satu orang tua yang anaknya tidak bisa ikut UAS mengaku awalnya pada Senin lalu anaknya berinisial OAP, kelas VII B, tidak bisa ikut simulasi ujian sehari menjelang ujian pada Selasa.

“Anak saya sudah matur sama bagian keuangan atau apa itu minta kartu [ujian] enggak boleh ya sudah pulang saja. Ya sudah saya suruh pulang. Mau gimana lagi?” ungkapnya, saat ditemui sesuai bertemu sekolah bersama perwakilan ORI DIY di ruang Kepala SMP Muhammadiyah Banguntapan, Jumat (10/6/2022). 

Pertemuan tersebut tertutup untuk media.

Ia mengakui anaknya masih menunggak biaya sekolah dan sudah berusaha mencicil, termasuk menjelang ujian Risyanto sudah mencicilnya sebesar Rp1 juta dari total tunggakan Rp1,8 juta. Sementara total uang sekolah selama setahun yang harus dibayarkan anaknya sebesar Rp4,6 jutaan.

“Kalau kekurangan masalah biaya oke saya akui masalah biaya. Toh bisa dikomunikasikan dan hari ini tadi kami juga sudah membayar sebagian,” ucapnya. 

Ia berharap soal biaya tidak memengaruhi siswa untuk ikut ujian.

Sepengetahuannya bukan hanya anaknya yang menunggak biaya sekolah, tetapi ada siswa lainnya yang juga menunggak dan tidak bisa mengikuti ujian. Ia mengetahui daftar nama yang menunggak itu karena diberitahu oleh sekolah melalui grup percakapan Whatsapp orang tua siswa. Rincian kekurangan biaya tiap siswa tersebut juga diumumkan melalui grup tersebut.

“Nama-nama yang belum bayar dipampang di grup WA itu siapa-siapanya itu ada kurang sekian juta, itu yang kemarin juga saya protes kepada kepala sekolah,” katanya 

Sampai Jumat ini anaknya tetap tidak mau datang ke sekolah lagi. Sebelumnya ada temannya juga yang menunggak biaya sekolah, tetapo disuruh ikut ujian di luar sekolah, sehingga menjadi bahan perundungan teman-temannya. Akibatnya anaknya juga merasa trauma psikis karena siswa-siswa yang masih menunggak diketahui oleh semua siswa.

Dia sudah menyampaikan persoalan tersebut ke Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) namun belum mendapat tanggapan. Kemudian Risyanto mengadu ke ORI dan langsung ditindaklanjuti dengan melakukan kunjungan ke sekolah dan dilakukan mediasi.

Risyanto berharap hasil pertemuan dengan ORI menemukan titik terang terkait nasib siswa-siswa yang menunggak biaya sekolah. “Ya harapan saya tidak ada diskriminasi kepada anak dan jangan sampai terjadi lagi anak ngga boleh ikut ujian karena belum bayar kan juga kasihan mental anak. Mental anak ini down. Tadi yang Fauzi [teman anaknya] katanya dijemput oleh sekolah tetap enggak mau dia malah nangis. Itu mental-mental anak yang perlu diperhatikan,” ujar Risyanto.

BACA JUGA: Ini Strategi Rektor UGM Tuntaskan Kasus Kekerasan Seksual

Sementara itu, belum ada pernyataan resmi dari SMP Muhammadiyah Banguntapan. Harian Jogja berusaha meminta konfirmasi dari sekolah, tetapi perwakilan sekolah menolaknya dengan alasan kepala sekolah sedang ke luar. “Mohon maaf kami belum bisa memberikan pernyataan apapun,” kata perwakilan sekolah yang ikut dalam pertemuan dengan ORI Perwakilan DIY. Pria yang mengenakan batik dan enggan menyebut namanya tersebut berjanji kepala sekolah nanti akan menyampaikan keterangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Segera Menyusun Data Tunggal Kemiskinan

News
| Jum'at, 22 November 2024, 23:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement