Advertisement
Hanya karena Tabung Elpiji, Anak SMP di Gunungkidul Diculik dan Dianiaya

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Kasus dugaan perundungan dan kekerasan terhadap pelajar SMP terjadi di Kecamatan Karangmojo. Peristiwa ini terjadi karena korban dituduh mencuri tabung gas elpiji di sebuah warung.
Kasus ini telah dilaporkan ke Polres Gunungkidul oleh orang tua korban. Sebelum pelaporan, sempat beredar video intimidasi dan pemukulan agar anak ini mengaku telah mencuri.
Advertisement
Orang tua korban, Ribut Jemani mengatakan, anaknya masih berusia 14 tahun dan berstatus pelajar SMP. Pada Senin (20/6/2022) dini hari diculik dan dipukuli oleh orang dewasa agar mau mengakui telah mencuri tabung elpiji.
BACA JUGA: Desain Tol Jogja dari dari Maguwo hingga Tirtoadi Berubah, Ini Penjelasan Pemda
Menurut dia, penculikan terjadi seusai kegiatan agama di masjid untuk salawatan. Sekitar pukul 01.00 WIB, ia dijemput temannya agar menemani membeli BBM. Pada saat mengisi, korban didatangi beberapa orang dan dibawa ke salah satu rumah di Kecamatan Ponjong.
“Dirumah itu ada tujuh orang dan meminta anak saya mengaku telah mencuri. Bahkan anak saya sempat dipukul oleh seseorang yang menginterogasinya,” kata Ribut saat ditemui di rumahnya, Selasa (21/6/2022)
Dia mengaku tak terima dengan aksi kekerasan ini sehingga melaporkanya ke Polres Gunungkidul. Untuk memperkuat laporan dugaan kekerasan ini, sudah mengantongi hasil visum sebagai barang bukti. “Bekas lukanya masih ada di bagian hidung,” katanya.
Ribut mengungkapkan, pelaporan ini dilakukan untuk menuntut keadilan atas kekerasan yang terjadi pada anaknya. Terlebih lagi, pelaku pemukulan juga tidak memiliki itikad baik meminta maaf. “Saya minta keadilan. Wong anak saya tidak bersalah,” tegasnya.
Disinggung mengenai kasus pencurian, ia mengaku siap menghadirkan saksi teman-teman pada saat kegiatan keagamaan di masjid. “Saya punya buktinya. Anak saya mengakui karena takut, apalagi saat ditanyai dijual kemana [gas elpiji] anak saya tidak bisa menjawabnya. Jadi memang anak saya tidak mencuri,” tegasnya.
Korban mengaku dipukul beberapa kali oleh seorang warga yang menanyai tentang pencurian itu. "Dipukul tiga kali di kanan dan kiri tiga kali. Selain itu, saya juga dijambak agar mengaku mencuri,” kata korban.
Kasubag Humas Polres Gunungkidul AKP Suryanto saat dikonfirmasi kemarin mengaku belum ada laporan yang masuk berkaitan dengan dugaan kekerasan terhadap anak dibawah umur ini. “Tadi sudah saya cek di SPKT, tapi belum ada. Nanti kalau ada info, saya kabari,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

DPR RI Desak Mendagri Tito Hentikan Efisiensi Dana Transfer ke Daerah
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Pasien Stroke di Sleman Capai Lebih dari 5.000 Orang
- Top Ten News Harianjogja.com, Senin 15 September 2025, Ribuan Pesilat Bertemu di Jogja, Hasil Man City vs Man United, Mafia Tanah Kas Desa
- Dispar Bantul Pindahkan TPR Wisata Pantai dengan Tenda Darurat
- Polsek Mergangsan Jogja Amankan ODGJ yang Lempar Botol ke Tukang Parkir
- Bupati Sleman Tugaskan OPD Dampingi Kalurahan Kelola Tanah Kas Desa
Advertisement
Advertisement