Dua Kecamatan di Gunungkidul Mulai Dilanda Krisis Air Bersih
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Warga di wilayah Selatan Gunungkidul mulai kesulitan air bersih. Program droping air untuk masyarakat mulai disalurkan oleh BPBD Gunungkidul atau pemerintah kecematan. Adapun penyaluran air bersih sudah dilaksankaan di Kecamatan Tepus dan Rongkop.
Panewu Tepus, Alsito mengatakan, musim kering tahun ini sedikit terlambat karena adanya fenomena kemarau basah. Hal ini ditandai adanya hujan, meski telah memasuki musim kemarau.
Advertisement
Kondisi ini berdampak terhadap stok air bersih yang dimiliki warga sehingga pelaksanaan droping baru terlaksana belum lama ini. “Kalau Biasanya mulai awal Juli sudah droping. Tapi sekarang stok warga sudah mulai habis karena hujan sudah tidak turun sehingga droping air mulai dijalankan,” kata Alsito, Minggu (31/7/2022).
BACA JUGA: Doa Kraton Jogja untuk Warga DIY di Malam 1 Sura
Dia tidak menampik lima kalurahan di Kapanewon Tepus merupakan daerah yang mengalami krisis air bersih saat kemarau. Kondisi ini tak lepas sedikitnya sumber sehingga warga yang banyak bergantung pada air hujan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan menampung di bak penampungan yang dimiliki di masing-masing keluarga.
Untuk mengatasi krisis air bersih, tahun ini Pemerintah Kapanewon Tepus mengalokasikan anggaran sekitar Rp116 juta. Meski demikian, Alsito mengakui bahwa pagu tersebut tidak bisa mengcover seluruh wilayah terdampak kekeringan di Tepus.
Oleh karenanya, sambung dia, penyaluran air bersih juga meminta bantuan ke BPBD Gunungkidul. Hingga sekarang, pemberian bantuan ke warga sudah dilakukan di tiga kalurahan meliputi Purwodadi, Sidoharjo dan Tepus. “Untuk Kalurahan Giripanggung dan Sumberwungu penyalurannya kami mintakan bantuan ke BPBD,” kata Alsito.
Kepala BPBD Gunungkidul, Purwono mengatakan, sudah mulai ada bantuan air bersih yang diberikan ke masyarakat. Untuk bantuan perdana diberikan kepada warga di Dusun Banombo, Pucanganom, Rongkop yang dilaksanakan Kamis (28/7/2022).
“Baru satu desa yang meminta bantuan. Untuk wilayah lain, kami masih menunggu permintaan secara resmi,” katanya.
Purwono menjelaskan, untuk droping air mengalokasikan sebanyak 1.400 tangki di tahun ini. Berdasarkan pengalaman droping di 2021, wilayah kekeringan terdapat di 41 kalurahan yang tersebar di 11 kapanewon.
“Untuk sekarang belum ada laporan secara resmi. Yang jelas, beberapa wilayah langganan kekeringan seperti Kapanewon Rongkop, Girisubo, Tepus, Paliyan, Panggang dan lainnya,” katanya. (David Kurniawan)
Foto istimewa BPBD Gunungkidul
Petugas BPBD saat menyalurkan air bersih ke bak penampungan warga di Dusun Banombo, Pucanganom, Rongkop. Kamis (28/7/2022)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Warga Keluhkan Pembakaran Sampah oleh Transporter, DLH Bantul Siap Bertindak
- 2 Sekolah di Kulonprogo Ini Berpotensi Terdampak Pembangunan Tol Solo-Jogja-YIA
- Viral Aksi Mesum Parkiran Abu Bakar Ali Jogja, Satpol PP Dorong Adanya Kontrol Sosial
- Pemkot Berkomitmen Selesaikan Sampah dari Hulu sampai Hilir
- Dorong Pilkada Lebih Fair dan Bermartabat, PDIP Kulonprogo Bentuk Satgas OTT Politik Uang
Advertisement
Advertisement