Advertisement

Begini Kondisi Terbaru Murid SMAN 1 Banguntapan yang Depresi karena Dipaksa Pakai Jilbab

Sunartono
Senin, 01 Agustus 2022 - 17:17 WIB
Budi Cahyana
Begini Kondisi Terbaru Murid SMAN 1 Banguntapan yang Depresi karena Dipaksa Pakai Jilbab Ilustrasi jilbab - Pixabay

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Murid SMAN 1 Banguntapan, Bantul, yang sempat depresi dan mengurung diri di toilet lantaran dipaksa memakai jilbab kini berangsur pulih.

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY mencarikan sekolah baru apabila siswi tersebut menginginkan pindah sekolah. yang diduga menjadi korban pemaksaan mengenakan jilbab di SMAN 1 Banguntapan, Bantul. 

Advertisement

BACA JUGA: Dear Moms, Cermati Tips Tingkatkan Kualitas Pola Asuh Anak Berkualitas

“Kami fasilitasi untuk mencari sekolah baru demi kenyamanan siswa. Kami sudah komunikasi dengan pendamping. Kemungkinan di SMAN 7 Kota Jogja bisa menerima jika siswi tersebut menginginkan pindah,” kata Kepala Disdikpora DIY Didik Wardaya di Kompleks Kepatihan, Senin (1/8/2022).

Ia mengatakan pelajar tersebut saat ini sudah bersedia keluar rumah. Komisi Perlindungan Anak Kota Jogja turut memberikan pendampingan dan pemantauan untuk menghilangkan trauma anak agar dia tetap bisa melanjutkan sekolah.

Didik menegaskan aturan mengenai seragam sekolah sudah ada di Permendikbud No.45/2014, yakni ada seragam nasional atau abu-abu putih dan pramuka. Sekolah juga diber kewenangan menentukan seragam daerah sesuai kearifan lokal setiap sekolah. Aturan memperbolehkan siswa muslim memakai atau tidak memakai jilbab.

“Kami menelusuri penjualan jilbab dengan identitas SMAN 1 Banguntapan. Kami membentuk semacam satgas karena sekolah tidak boleh berjualan seragam,” ujarnya.

BACA JUGA: Ombudsman: SMAN 1 Banguntapan Bantul Bantah Memaksa Pakai Jilbab, Hanya Menyarankan dengan Sangat

Disdikpora DIY masih mendalami terkait kemungkinan adanya siswa lain yang mendapatkan perlakuan serupa. Dari keterangan Kepala SMAN 1 Banguntapan, kata Didik, siswi tersebut tidak dipaksa menggunakan jilbab.

“Tetapi kami dalami, termasuk kami mendalami apakah itu benar-benar pemaksaan atau bagaimana,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Panggil Dirjen Anggaran Kemenkeu Terkait Dugaan Kasus Gratifikasi Eks Bupati Kukar

News
| Selasa, 22 Oktober 2024, 21:27 WIB

Advertisement

alt

Menengok Lagi Kisah Ribuan Prajurit Terakota Penjaga Makam Raja di Xian China

Wisata
| Kamis, 17 Oktober 2024, 22:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement