Advertisement

Promo November

GKR Hemas dan Menantu Ikut Meriahkan Kirab Budaya HUT Kalurahan Sabdodadi

Ujang Hasanudin
Minggu, 07 Agustus 2022 - 20:57 WIB
Arief Junianto
GKR Hemas dan Menantu Ikut Meriahkan Kirab Budaya HUT Kalurahan Sabdodadi GKR Hemas naik andong dan menyapa warga Neco, Kalurahan Sabdodadi, Kapanewon Bantul, Kabupaten Bantul, Minggu (7/8/2022). - Harian Jogja/Ujang Hasanudin

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL — Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas beserta menantunya, Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Yudhanegara ikut memeriahkan kirab budaya dan kenduri ageng dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-99 Kalurahan Saboodadi, Kapanewon Bantul, Kabupaten Bantul yang dipusatkan di Perdukuhan Neco, kalurahan setempat, Minggu (7/8/2022).

Selain GKR Hemas dan KPH Yudhanegara, sejumlah pejabat juga ikut hadir, di antaranya Wakil Bupati Bantul, Joko Budi Purnomo, Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo, Kepala Dinas Kebudayaan DIY Dian Laksmi Pratiwi, dan Kepala Dinas Kebudayaan Bantul Nugroho Eko Setyanto, serta Forum Komunikasi Pimpinan Kapanewon (Forkompinkap) Bantul.

Advertisement

BACA JUGA: Bupati Bantul : Kasus Pemaksaan Jilbab Itu Kasuistik

Dengan mengenakan andong, para pejabat ikut kirab keliling kampung Neco sejauh sekitar dua kilometer menuju Pendopo Ngatini Kromoarjo di Neco. Kirab diawali dengan bregada, pasukan berkuda, para pejabat, dan masyarakat dari masing-masing RT yang mengenakan pakaian adat. Sejumlah kesenian tradisional turut memeriahkan kegiatan tersebut.

Beberapa kelompok warga membawa gunungan dan sarang berisi makanan. Isi gunungan dan sarang tersebut didoakan oleh tokoh agama di pendopo kemudian dibagikan kepada masyarakat yang hadir selepas acara.

Lurah Sabdodadi, Siti Fatimah mengatakan tradisi adat kenduri ageng untuk memperingati HUT Kalurahan Sabdodadi sudah menjadi kegiatan rutin bagi masyarakat Kalurahan Sabdodadi. Namun, dalam peringatan kali ini menurutnya memang cukup spesial dibandingkan sebelumnya karena angkanya sama dengan Asmaul Husna.

Harapannya HUT Kalurahan Sabdodadi kali ini menjadi momentum untuk mengenalkan potensi dari lima wilayah perdukuhan, yakni Perdukuhan Neco, Kadibeso, Dukuh, Keyongan, dan Manding. Masing-masing perdukuhan memiliki potensi wisata, budaya, dan kesenian yang diharapkan dapat menarik minat wisatawan untuk  datang ke Kalurahan Sabdodadi.

“Harapan kami dengan kenduri ageng ini nantinya potensi di lima perdukuhan akan semakin dikenal. Yang nantinya dipadukan menjadi paket wisata budaya,” ujar Siti saat ditemui di sela kegiatan.

GKR Hemas mengatakan merti dusun merupakan salah satu upaya melestarikan budaya Jogja. Di samping itu juga dapat menjadi salah satu momentum untuk meningkatkan potensi di bidang pariwisata budaya.

Potensi pariwisata budaya itu menurutnya harus bisa disambut dan dikembangkan oleh masyarakat. Apalagi di tahun ini DIY sudah dikunjungi setidaknya 680.000 wisatawan dengan 2.700 orang di antaranya merupakan wisatawan asing.

“Semoga kegiatan ini tetap bisa kita lestarikan dan membawa manfaat yang banyak bagi masyarakat Jogja. Terimakasih juga kepada masyarakat Kalurahan Sabdodadi karena melestarikan salah satu budaya Jogja,” kata Hemas.

Lebih lanjut Hemas mengatakan Merti Dusun juga merupakan perwujudan sila ketiga Pancasila, yakni Persatuan Indonesia. Semuanya bersatu, bergotong-royong untuk kepentingan bersama antara rakyat dengan pemerintah, serta antar sesama tanpa melihat latar belakang menyumbangkan tenaga bagi kebersihan dan pembangunan kalurahan.

Bahkan ia menyaksikan sendiri anak-anak, remaja, orang tua, maupun lansia turut memeriahkan acara budaya tersebut, “Kegiatan ini adalah wujud kebersamaan kita dengan orang-orang di sekitar. Jadi kita juga  harus segera tanggap bila ada yang tidak sesuai dengan budaya Jogja dan nilai-nilai Pancasila,” ujarnya.

Kepala Dusun atau Dukuh Neco, Subandi menambahkan total ada lebih dari 1.500 warga yang ikut dalam kirab dan kenduri ageng tersebut. Ia mengatakan semua kegiatan budaya yang digelar dalam kenduri ageng itu merupakan salah satu investasi yang dimiliki oleh masyarakat kalurahan. Para pesertanya merupakan masyarakat dari masing-masing RT di Padukuhan Neco.

“Semua kesenian masyarakat di tiap RT berupa seni-seni dikeluarkan semua dalam peringatan hari jadi ini,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Libur Natal dan Tahun Baru, Potensi Pergerakan Orang Diprediksi Mencapai 110,67 Juta Jiwa

News
| Jum'at, 22 November 2024, 22:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement