Advertisement
Pemkab Gunungkidul Minta Danais Rp56 Miliar untuk Garap Jalur Kepek-Ngobaran
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul mengusulkan penyelesaian jalur wisata Kepek-Ngobaran di Kalurahan Kanigoro, Saptosari menggunakan dana keistimewaan (Danais) milik Pemerintah DIY.
Total dana yang diajukan untuk menyelesaikan jalan tersebut adalah sebesar Rp56 miliar.
Advertisement
Kepala Bidang Bina Marga, DPUPRKP Gunungkidul, Wadiyana mengatakan masih ada ruas jalan sepanjang 4,5 kilometer di jalur wisata Kepek-Ngobaran belum dikerjakan. Menurutnya, untuk penyelesaian anggaran pemkab masih sangat terbatas, sehingga ada upaya meminta bantuan ke Pemerintah DIY.
“Kami coba akses melalui danais untuk penyelesaiannya,” kata Wadiyana, Selasa (9/8/2022).
Ia menyatakan, sudah ada upaya pengusulan ke Pemerintah DIY. Total anggaran diajukan untuk penyelesaian mencapai Rp56 miliar.
Diharapkan usulan ini disetujui, sehingga pengerjaan bisa dilaksanakan lagi mulai 2023.
“Tidak sekarang, tapi untuk kegiatan di tahun depan,” katanya.
Mengenai penyelesaian, Wadiyana mengakui proses bisa selesai dalam satu tahun anggaran. Meski demikian, kepastiannya masih menunggu alokasi anggaran yang diberikan.
“Ya kalau disetujui semua, bisa selesai dalam satu tahun anggaran. Mudah-mudahan yang kami usulkan dapat disetujui sehingga penyelesaian di jalur Kepek-Ngobaran segera terlaksana,” katanya.
Pembuatan jalur Kepek-Ngobaran untuk mendukung pengembangan sektor wisata di sisi Barat Gunungkidul. Pengerjaan sudah dimulai sejak beberapa tahun lalu, namun karena pandemi, proses berhenti selama tiga tahun
“Terakhir dibangun di 2019. Setelah itu, belum dilanjutkan lagi karena anggaran difokuskan untuk penanggulangan Covid-19,” katanya.
Salah seorang warga Gebang, Kanigoro, Suyatno berharap jalur Kepek-Ngobaran segera diselesaikan. Pembangunan baru sebagian jalur dan masih menyisakan ruas sepanjang 4,5 kilometer yang belum dibangun.
Menurutnya, di ruas yang belum terbangun tidak ada masalah karena lahannya sudah dibebaskan sehingga tinggal proses pembangunan.
“Warga sudah menerima ganti rugi dan sekarang tinggal menunggu proses pembangunan,” katanya.
Kelanjutan pembangunan jalan baru ini sangat ditunggu masyarakat karena untuk pengembangan sektor wisata di kawasan Pantai Ngobaran dan Ngrenehan. Ia menilai akses jalan saat ini terlalu sempit sehingga tidak bisa untuk lewat kendaraan besar seperti bus pariwisata. Ia menyakini dengan adanya akses yang representatif, maka pariwisata akan lebih berkembang lagi.
“Sudah banyak yang datang berkunjung, tapi masih didominasi kendaraan pribadi. Travel juga ada, tapi ukurannya yang sedang karena kalau bus pariwisata yang besar belum bisa masuk,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Seorang DPO Kasus Korupsi Pembangunan Pasar Rakyat Ditangkap di Papua
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Stok dan Jadwal Donor Darah di Jogja Hari Ini, Jumat 19 April 2024
- KPU Buka Layanan Konsultasi bagi Paslon Perseorangan di Pilkada Kota Jogja
- Pencegahan Kecelakaan Laut di Pantai Selatan, BPBD DIY: Dilarang Mandi di Laut
- Perekrutan Badan Ad Hoc Pilkada DIY Dibuka Pekan Depan, Netralitas Jadi Tantangan
- Tidak Berizin, Satpol PP Jogja Menyegel Empat Reklame Papan Nama Toko
Advertisement
Advertisement