Advertisement
4.800 Mahasiswa Baru UII Ikuti Kuliah Perdana
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Sebanyak 4.846 mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) mengikuti kuliah perdana di Auditorium K.H. Abdulkahar Muzakkir, Selasa (16/8/2022).
Direktur Humas UII Ratna Permata Sari menjelaskan kuliah perdana ini adalah penanda dimulainya perjalanan akademik mahasiswa menempuh studi di UII secara simbolik ditandai dengan testimoni orangtua mahasiswa serta penyerahan jas almamater serta Al-Qur’an UII dari Rektor UII ke perwakilan mahasiswa baru.
Advertisement
Adapun perwakilan mahasiswa baru tersebut adalah Ahmed Mohammed Nasser Al-Ghaili dari Prodi Informatika Program Internasional Fakultas Teknologi Industri yang diterima melalui pola seleksi Future Global Leaders Scholarship dan Salimah Syahidah mahasiswi Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran yang diterima melalui pola seleksi Penelusuran Hafiz Al-Quran.
"Tahun ini kami menerima 4.846 mahasiswa baru dari 21.746 pendaftar. Selain mahasiswa baru dari 34 provinsi di Indonesia, tahun 2022 ini Universitas Islam Indonesia juga menerima 29 mahasiswa asing. Mereka berasal dari berbagai negara, seperti Aljazair, Mesir, Nigeria, Pakistan, Thailand, Uganda, Yaman, Zimbabwe, dan Palestina," kata Ratna dalam keterangan tertulisnya, Selasa.
Baca juga: UII Bakal Buka Kampus Baru, Kota Ini Jadi Calon Lokasinya
Rektor UII Profesor Fathul Wahid mengingatkan saat ini kecakapan digital menjadi sangat penting, ketika teknologi informasi tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Sehingga mahasiswa harus siap untuk menguasai teknologi. Karena disiplin ilmu apapun yang ditekuni mahasiswa pasti bisa integrasi teknologi informasi.
Kecakapan digital tinggi yang disertai dengan penguasaan disiplin ilmu pilihan mendalam yang dibalut dengan kemuliaan watak akan menjadikan mahasiswa baru tetap terlihat menonjol meski di tengah kerumunan. Mahasiswa baru adalah aktor masa depan, dengan ruang aktualisasi tidak lagi terbatas lokal dan bahkan nasional.
"Mahasiswa baru harus juga menyiapkan diri menjadi warga global, yang melengkapi diri dengan kecakapan dan kesadaran mondial. Pemahaman multikultural dan penguasaan bahasa internasional, misalnya, menjadi penentu kualitas. Jangan terjebak pada pusaran narasi publik yang suka menebar kebencian dan menyemai permusuhan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Jalan Tol Jakarta-Cikampek Diperbaiki, Jasa Marga Tegaskan Tak Ada Penutupan Arus
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Lomba Tari Ngumbar Polah Sarana Edukasi Budaya pada Generasi Muda
- Cerita Perjuangan Qonitah, Peraih Medali Perak di Paralimpiade Paris 2024: Capek Boleh, Nyerah Jangan!
- RS Panti Rapih Gelar Seminar Motivasi Hadirkan Ignasius Jonan
- Top Ten News Harianjogja.com, Senin 16 September 2024, Link Pengumuman CPNS, Prediksi PSS Vs Bali United, Kontroversi Pemukulan Wasit
- Kafe di Sleman Diduga Eksploitasi Pekerja, Majelis Buruh Sebut Bisa Dikenakan Sanksi
Advertisement
Advertisement