Advertisement

Desa di Bantul Ini Jadi Satu-satunya Desa Wisata Edukasi Ikan Hias di Indonesia

Ujang Hasanudin
Rabu, 24 Agustus 2022 - 05:27 WIB
Budi Cahyana
Desa di Bantul Ini Jadi Satu-satunya Desa Wisata Edukasi Ikan Hias di Indonesia Pengurus Dewi Kajii saat menunjukan ikan-ikan hias dalam Festival Ikan Hias Bantul 2022 di Dusun Kadisoro, Kalurahan Gilangharjo, Kapanewon Pandak, Bantul, Selasa (23/8/2022). - Harian Jogja/Ujang Hasanudin

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Desa Wisata Kadisoro Nyawiji Dadi Siji (Dewi Kajii) yang ada di Dusun Kadisoro, Desa Gilangharjo, Kecamatan Pandak, Bantul, menggelar Festival Ikan Hias Bantul 2022. Acara berskala nasional yang berlangsung 23-28 Agustus tersebut bertujuan menguatkan kembali Dusun Kadisoro sebagai desa wisata edukasi ikan hias yang diklaim satu-satunya di Indonesia.

Berbagai ikan hias dipamerkan dalam festival tersebut, di antaranya molly, guppy, platy, koi, koki, sampai ikan hias jenis predator seperti channa, peacok bass, dan arwana. Selain memamerkan ikan hias, festival yang memperebutkan piala Bupati Bantul tersebut juga menghadirkan berbagai potensi yang ada di Dusun Kadisoro, mulai dari makanan, kerajinan, hingga kesenian.  

Advertisement

BACA JUGA: KPK Temukan Bukti Suap Penerimaan Mahasiswa Baru di Kantor Rektorat Unila

Wakil Ketua Dewi Kajii, Muhammad Gema Ramadhan, mengatakan Dusun Kadisoro merupakan sentra ikan hias sejak dulu. Setidaknya sejak 1994 banyak warga yang membudidayakan ikan hias berbagai jenis, bahkan hampir sebagian besar menjadi pembudi daya ikan hias.

“Awalnya dari tahun 1994 kami punya breeder [peternak/pembudidaya] yang mengawali budi daya ikan hias di sini sampai akhirnya menjamur dan sampai hari ini lebih dari 100 orang, belum lagi ada banyak komunitas di luar yang kita bina,” kata Gema di sela-sela Festival Ikan Hias Bantul 2022, Selasa (23/8/2022).

Setelah banyak warga yang berkecimpung dalam budi daya ikan hias, banyak penggemar ikan dari berbagai daerah bahkan luar negeri datang untuk belajar pembudidayaan ikan hias di Kadisoro. Warga kemudian berinisiatif untuk menjadikan Kadisoro sebagai desa wisata. Dewi Wijii pun terbentuk pada 2019 lalu.

Saat ini budi daya ikan hias bagi warga Kadisoro sudah menjadi mata pencaharian utama karena hasilnya yang lumayan besar. Dalam satu bulan setidaknya 10.000 ekor ikan hias bisa terjual dan mampu menghasilkan ratusan juta rupiah. Penjualan dilakukan secara  off-line dan on-line di dalam sampai luar negeri.  

“Kami bekerja sama dengan eksportir di Jawa Barat, biasanya ikan-ikan hias di kirim ke Korea, Thailand, Taiwan dan Cina. Budi daya ikan hias di Kadisoro bisa dikatakan sudah menjadi mata pencaharian utama, masyarakat di sini bisa hidup dari ikan,” ujarnya.

Selain itu di Kadosoro, masyarakat atau pengunjung bisa belajar langsung tentang budi daya berbagai jenis ikan hias karena hampir sebagian besar masyarakat adalah breeder.

“Saking terkenalnya sebagai lokasi budi daya ikan hias, Kadisoro merupakan satu-satunya desa wisata edukasi ikan hias di Indonesia,” katanya.

Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru Prabowo menegaskan Dewi Kajii memang jadi satu-satunya desa wisata edukasi ikan hias di Indonesia. “Di Tulungagung ada pusat ikan hias tapi di sana bukan desa wisata. Dewi Kajii ini kan desa wsiata” katanya.

Kontes ikan hias yang diselenggarakan warga dan pengurus Dewi Kajii sebenarnya bukan kali ini saja. Sebelumnya sudah pernah ada kontes ikan gapi. Namun, festival kali ini lebih lengkap dan meriah karena dibarengi dengan atraksi wisata dalam bentuk festival.

Menurutnya, Dewi Kajii merupakan salah satu destinasi wisata yang diperhitungkan yang fokus dalam budi daya ikan hias. Tahun ini Dewi Kajii pun masuk lima besar terbaik sebagai desa wisata rintisan se-DIY. Ia berharap Dewi Kajii bisa mandiri karena sudah dilirik banyak pehobi ikan hias dari berbagai daerah luar DIY.

BACA JUGA: Blangko Habis, Ratusan Orang di Gunungkidul Belum Bisa Mencetak SIM

Dalam festival tersebut tersebut juga digelar kontes ikan molly. Stephanus Kriswanto, sebagai salah satu juri kontes mengatakan kontes molly akan dilaksanakan pada Minggu (28/8/2022) besok dengan mendatangkan peserta dari berbagai daerah di Indonesia seperti Jakarta, Madura, dan Medan dengan target 250 peserta.

Ia mengatakan kontes molly ini merupakan pertama kali di DIY. Selain kontes ikan molly juga akan digelar kontes ikan guppy. Ia berharap melalui kegiatan itu menjadi penyemangat untuk pembudi daya ikan hias. “Sehingga ikan-ikan ini dapat dipertimbangkan karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

TWC Targetkan Wisatawan Candi Borobudur & Prambanan Naik 37% Saat Libur Lebaran

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 19:37 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement