Advertisement

Suporter Tewas, Sultan: Suporter PSS Sleman & PSIM Jangan Ada yang Merasa Paling Unggul

Sunartono
Rabu, 31 Agustus 2022 - 07:47 WIB
Arief Junianto
Suporter Tewas, Sultan: Suporter PSS Sleman & PSIM Jangan Ada yang Merasa Paling Unggul Gubernur DIY, Sri Sultan HB X. - Harian Jogja/Lugas Subarkah

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA — Gubernur DIY Sri Sultan HB X menyerukan perdamaian suporter PSS Sleman dengan PSIM dengan meminta keduanya sepadan dan tidak ada yang merasa paling unggul.

Menurut Sultan, hanya dengan cara saling merendah dan mengendalikan ego masing-masing perdamaian itu bisa tercipta.

Advertisement

Sultan HB X menyatakan Pemda DIY siap saja ketika memfasilitasi pertemuan untuk perdamaian suporter PSS Sleman dengan PSIM. Hanya saja, Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat ini berharap upaya pertemuan damai itu harus lahir dari kedua belah suporter. "Kalau saya biar itu inisiatif kota [dan Sleman] ya, saya tidak bisa memaksakan," kata Sultan, Selasa (30/8/2022).

BACA JUGA: Jalan Gambiran Jadi Satu Arah Mulai Hari Ini, Polisi: Warga Masih Butuh Adaptasi

HB X menambahkan untuk mempertemukan antara suporter PSS Sleman dan PSIM harus ada kemauan antarkedua ya untuk merasa sebanding. Perdamaian melalui pertemuan keduanya sulit tercapai jika kedua pihak datang dengan sama-sama merasa paling unggul dan tidak ada yang menang maupun kalah.

Pasalnya, jika suporter masih ada yang merasa lebih unggul maka akan mengalahkan pihak lain. Sultan meminta kesadaran menurunkan ego ini harus dibangun.

"Tetapi mempertemukan itu harus ada kemauan untuk merasa sebanding, kedua harus punya rasa win win solution. Ya kan? Tidak ada yang menang dan tidak ada yang kalah tetapi harus bagaimana perasaan mereka ini merasa aman dan nyaman. Kalau datang [untuk perdamaian] merasa harus lebih unggul ya tidak bisa, berarti akan mengalahkan yang lain kesadaran itu harus tumbuh dulu," ucap Sultan.

Melihat kondisi saat ini dengan banyaknya aksi kekerasan dilakukan suporter, lanjut Sultan, maka suporter yang harus dididik untuk menjunjung tinggi sportivitas. Jangan sampai ketika bermain di lapangan aman, tetapi saat berada di luar lapangan menjadi tidak nyaman.

"Suporter itu sampai melakukan kekerasan fisik wong itu kan, jadi sportivitas itu yang perlu dididik itu bukan yang main sepakbola tetapi suporternya. Kalau di lapangan aman tetapi di luar merasa tidak nyaman, kan juga sama saja," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Densus 88 Menangkap Lagi Satu Terduga Teroris, Total Delapan Orang

News
| Jum'at, 19 April 2024, 14:57 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement