Advertisement
Meski Kasus Covid-19 Naik, Ruang Perawatan di Gunungkidul Diklaim Aman

Advertisement
Harianjogja.com, Gunungkidul—Kasus covid-19 di Gunungkidul terus melonjak, seiring dilaksanakannya skrining di sekolah. Meski demikian, Dinas Kesehatan Gunungkidul mengklaim ketersediaan kamar perawatan masih memadai.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty, mengatakan kasus covid-19 di Gunungkidul masih terus bertambah. Seperti Rabu (31/8/2022), ada penambahan tiga kasus baru. Tambahan ini berasal dari pasien suspek satu orang dan dua lainnya berasal dari skrining di lingkungan sekolah.
Advertisement
Adanya tambahan ini, maka warga yang dinyatakan terinfeksi sebanyak 22.837 orang. Sebanyak 21.602 orang sudah dinyatakan sembuh, 56 pasien masih menjalani perawatan, dan 1.179 kasus meninggal dunia akibat corona.
Dewi menjelaskan, hasil dari skrining di sekolah ada 30 kasus dinyatakan positif covid-19. Ia tidak menampik tes di lingkungan sekolah ini ikut menyumbang kenaikan kasus di Gunungkidul.
BACA JUGA: Sandiaga Uno: Berwisata ke Gunungkidul Tak Bikin Kantong Kering
Meski demikian, ia memastikan kenaikan kasus tidak berpengaruh terhadap layanan perawatan di rumah sakit. Dewi mengakui jumlah yang dirawat bisa dihitung dengan jari, sedangkan kamar yang disediakan sekitar 83 tempat tidur.
“Kebanyakan menjalani isolasi mandiri. Sedangkan yang dirawat hanya satu dua kasus saja. Jadi, secara umum kenaikan kasus ini tidak berpengaruh terhadap ruang perawatan di Gunungkidul,” katanya.
Menurut Dewi, pandemi belum sepenuhnya berakhir sehingga potensi penularan masih ada. Oleh karenanya, ia mengimbau kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan guna memutus mata rantai penyebaran virus covid-19.
Sekretaris Dinas Pendidikan Gunungkidul, Winarno, mengatakan tidak ada penutupan sekolah meski ada kasus penularan corona. Hal ini sesuai dengan instruksi dari Pemerintah DIY. Menurut dia, sudah ada ketentuan apabila temuan kasus hanya pada satu atau beberapa anak, maka sekolah tidak akan ditutup.
BACA JUGA: Ada Rencana Kenaikan Harga, SPBU di Gunungkidul Diserbu Warga, Antrean Mengular
“Penutupan baru dilakukan kalau kasusnya sudah lebih dari 25% dari jumlah siswa maupun guru. Kalau hanya satu atau dua kasus, maka yang dinyatakan positif wajib mejalani isolasi mandiri,” katanya.
Dia memastikan hingga sekarang belum ada sekolah di Gunungkidul yang ditutup karena penularan virus covid-19. “Sekolah tatap muka tetap berjalan seperti biasa. Tapi, kami mengingatkan agar protokol kesehatan tetap dijalankan secara ketat guna memutus mata rantai penyebaran virus,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Advertisement
Berita Lainnya
- Destinasi Wisata Baru Bermunculan, Bisnis Hotel Soloraya Tumbuh Positif
- Pemerintah Bangun Pengendali Banjir di YIA Kulonprogo Senilai Rp1,4 Triliun
- Kisah Kepahlawanan Ki Ageng Bahurekso dalam Sejarah Berdirinya Kabupaten Batang
- Maksimalkan Penggunaan QRIS, Pengamat Ekonomi UMS Sarankan Beberapa Hal Ini
Advertisement
Berita Pilihan
Advertisement

Tolak Biaya Haji Naik, Buruh Bakal Demo Besar pada 6 Februari
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Segini Pertumbuhan Kendaraan Baru di Bantul
- Khawatir YIA Terendam, Menteri Basuki Minta Proyek Pengendali Banjir Rampung di 2023
- Fantastis! Nilai Proyek Pengendali Banjir YIA Capai Rp1,4 Triliun
- Sukarelawan Lembaga Pengembangan Demokrasi Perlu Jalani Psikotes
- Polda DIY Gelar Doa Lintas Iman untuk Keselamatan 2023
Advertisement
Advertisement