Advertisement
81 KK Terdampak Penghentian Sementara Aliran Selokan Mataram

Advertisement
Harianjogja.com, Sleman - Penghentian sementara aliran sungai di Selokan Mataram untuk pemeliharaan berdampak pada 81 KK. Warga mengalami krisis air karena sumur mereka mengering.
Untuk memenuhi kebutuhan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melakukan droping air di 14 unit tampungan hydrant umum (HU) yang tersebar di tiga Dusun.
Advertisement
Kepala Pelaksana BPBD Sleman, Makwan menjabarkan tiga dusun yang terdampak yakni Dusun Susukan II, Seyegan sebanyak 15 KK. Dusun Tangisan, Banyurejo sebanyak 9 KK dan ternak sapi 39 ekor. Kemudian Dusun Jambean, Banyurejo sejumlah 57 KK dan ternak sapi 19 ekor.
Untuk memenuhi kebutuhan air warga BPBD Sleman menyiapkan HU sebanyak 14 unit dan droping air bersih dengan tiga armada truk tangki air.
Baca juga: Waspada! Sleman Diprediksi Hujan Petir Sabtu Ini, Wilayah Lain?
"Kami siapkan HU, nanti kami droping. 14 HU yang kami sediakan hari ini sudah distribusi. Setiap kosong isi terus," ungkapnya saat dihubungi Harian Jogja Sabtu (10/9/2022).
Makwan menjelaskan pemeliharaan akan berlangsung sampai akhir bulan Oktober. Setelah aliran sungai kembali normal maka air di sumur-sumur warga juga akan kembali normal.
"Selokan Mataram kan airnya meresap ke tanah, ke kanan ke kiri. Ketika dimatikan kan gak bisa, mereka [warga] kan sumurnya dangkal. Muka air tergantung pada muka air Selokan," jelasnya.
Ketika air Selokan Mataram dihentikan sumur menjadi kering. Sebenarnya warga bisa melakukan upaya mendalamkan lagi sumurnya, namun butuh biaya.
"Kalau normal [aliran sungai] normal lagi. Tapi kan sampai akhir Oktober cukup lama," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kaki Gunung Semeru Dilanda Hujan Lahar Hujan, Getaran Berlangsung Hingga 4 Jam
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Wajah Pelaku Pembuang Sampah di Ring Road Selatan Bantul Akan Disebar di Medsos
- Kirab Budaya Undhuh-Undhuh Kelurahan Klitren: Bentuk Toleransi Beragama dan Wujud Syukur Warga Klitren Kota Jogja
- Penderita Hipertensi di Gunungkidul Wajib Cek Kesehatan Sebulan Sekali
- Tak Sekadar Touring, HDCI DIY Berkomitmen di Bidang Sosial dan Ekonomi
- Jaringan Irigasi Tersier Sepanjang 300 Kilometer di Sleman Rusak
Advertisement
Advertisement