Advertisement
Libatkan 10 Negara, JITM 2022 Ditarget Transaksi hingga Rp60 Miliar
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA — Ajang promosi wisata, Jogja International Travel Mart (JITM) kembali digelar untuk yang ke-13 kalinya. Event yang melibatkan pelaku wisata domestik hingga mancanegara ini digelar di Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta, mulai 12-15 September 2022.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) DIY, Singgih Raharjo mengatakan setelah dua tahun digelar secara hybrid, pelaksanaan JITM tahun ini digelar secara luring.
Advertisement
"Tujuannya agar wisatawan mancanegara khususnya, dapat mengetahui paket-paket wisata terbaru yang di-update di DIY. Terutama soal paket wisata yang disesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19," katanya di sela-sela kegiatan JITM, Selasa (13/9/2022).
Dijelaskan Singgih, JITM 2022 digelar dengan mengambil tema Stronger Recovery of Tourism. Tema itu dipilih dengan harapan agar pariwisata DIY bisa pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat.
JITM 2022 diikuti 50 buyer yang berasal dari sejumlah negara dari Eropa, Asia dan Amerika seperti dari Perancis, Spanyol, Malaysia, Singapura, Thailand, India juga Kanada. Sementara seller-nya tercatat ada 60 unit yang berasal dari DIY dan sekitarnya, mulai dari travel agent, hotel dan juga destinasi wisata serta korporasi.
BACA JUGA: Indonesia Ekspor Ribuan Sepatu Nike ke Belanda
Adapun prospek transaksi dari pertemuan buyer dan seller di ajang JITM tahun ini, ditargetkan mencapai Rp50 miliar.
Singgih berharap desa-desa wisata juga diangkat untuk pangsa pasar mancanegara dan tidak menutup kemungkinan untuk pangsa pasar domestik.
Penjualan paket-paket di desa-desa wisata diminta untuk digencarkan kembali demi pariwisata yang berkelanjutan.
"JITM ini harus digarap secara baik kolaborasi antara Asita dan PHRI. Kolaborasi antara pemerintah dan asosiasi industri pariwisata ini untuk menggerakkan sektor pariwisata itu sendiri," katanya.
Ketua Panitia JITM 2022, Edwin Ismedi Himna menjelaskan, pihaknya menargetkan volume transaksi hingga Rp60 miliar. Target tersebut, masih terbilang kecil jika dibandingkan nilai transksi sebelum pandemi Covid-19.
"Kami menargetkan nilai transaksi berkisar Rp50-60 miliar dengan asumsi satu hotel bisa menghasilkan Rp1 miliar," kata Edwin
Sekjen DPD Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) DIY, Mira Dhanisari mengatakan, JITM bagi kalangan travel agent menjadi peluang untuk menawarkan produk ke khalayak.
Tujuannya, agar wisatawan bisa menambah lama tinggal (length of stay) terutama bagi wisatawan mancanegara.
Tidak hanya mengunjungi destinasi utama seperti Candi Borobudur, Prambanan, Kraton, Tamansari, Ratu Boko, tetapi juga mengunjungi aktivitas di desa wisata.
Senada, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono mengatakan berdasarkan data dari DPP PHRI jumlah wisatawan mancanegara mulai banyak mengunjungi Jogja daripada Bali.
Peluang tersebut, katanya, harus dimanfaatkan dengan baik. "JITM diharapkan bisa meningkatkan okupansi hotel di DIY. Selain itu, wisatawan akan lebih lama tinggal di Jogja," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Jalur Trans Jogja dan Tarifnya, Cek di Sini!
- DPRD DIY Setujui Perubahan Propemperda DIY Tahun 2024
- Tol Jogja-Solo Beroperasi Gratis untuk Mudik Lebaran 2024, Ini Ketentuan Mobil Melintas dan Pintu Keluar Masuknya
- Farmasi UAD Kembali Giatkan Sekolah Lansia Segar Guna Tingkatkan Kesehatan Lansia di Wirobrajan
- Stok Darah dan Layanan Donor Darah di PMI Kabupaten & Kota di DIY, Kamis 28 Maret 2024
Advertisement
Advertisement