Advertisement

Promo November

JITM 2022 Digelar untuk Kebangkitan Pariwisata DIY

Media Digital
Rabu, 14 September 2022 - 06:17 WIB
Budi Cahyana
JITM 2022 Digelar untuk Kebangkitan Pariwisata DIY Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo (ketiga dari kiri) berfoto bersama di sela-sela pelaksanaan JITM 2022 di Royal Ambarrukmo Hotel, Selasa (13/9/2022). - Ist

Advertisement

JOGJA--Dinas Pariwisata DIY kembali menyelengarakan Jogja International Travel Mart (JITM) 2022 ke-13 kali pada Senin (12/9/2022) hingga Kamis (15/9/2022). Kegiatan ini menjadi momentum bagi DIY untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara.

Event ini terselenggara melalui kerjasama dengan Asita DIY dan PHRI DIY dan dilaksanakan secara offline setelah dua tahun sebelumnya dilaksanakan secara hybrid. Tema JITM tahun ini yaitu Stronger Recovery of Tourism yang mengandung harapan dan optimisme yang tinggi bahwa kepariwisataan DIY akan pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat.

Advertisement

Adapun peserta dari luar negeri berasal dari kalangan travel agent dan pelaku perhotelan, sedangkan dari DIY terdiri atas travel agent, perhotelan, pengelola destinasi hingga salah satu rumah sakit yang menawarkan tentang health tourism.

“Pada event ini kami mengundang di antaranya beberapa negara Eropa, Asia dan Amerika seperti dari Perancis, Spanyol, Malaysia, Singapura, Thailand, India juga Kanada. Cukup banyak, ada sekitar 40 lebih buyer yang datang ke Jogja. Seller-nya dari DIY dan sekitarnya ada dari destinasi wisata, hotel, travel biro total ada 60 seller,” kata Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo di sela-sela acara JITM 2022 di Royal Ambarrukmo, Selasa (13/9/2022).

Melalui event tersebut harapannya terjadi transaksi untuk membangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif di DIY. Selain transaksi, kegiatan ini menjadi update paket wisata dan lifestyle wisatawan dari beberapa negara setelah adanya pandemi Covid-19. Karena ada kemungkinan paket wisata akan berbeda sebelum dan setelah pandemi sehingga menjadi kesempatan untuk saling meng-update kondisi masing-masing.

“Harapannya lewat JITM ini sudah mulai ada transaksi karena dari aktivitas wisatawan mancanegara sudah kelihatan di Jogja. Potensi kearifan lokal DIY tentu menjadi hal yang menarik untuk ditawarkan ke buyer sebagai paket wisata,” ujarnya.

JITM, kata dia, menjadi momentum kebangkitan pariwisata DIY terutama untuk mendatangkan turis mancanegara yang sempat terhenti denyutnya ketika pandemi. Apalagi saat ini ada tren bahwa pariwisata Jogja lebih cepat pulih dibandingkan dengan Bali. DIY harus menyiapkan berbagai paket wisata dengan karakteristik dan keunikan Jogja. Salah satu paket yang menarik untuk ditawarkan kepada buyer asing adalah paket wisata budaya dan desa wisata serta aktivitas di destinasi yang mampu menambah pengalaman berkesan bagi wisatawan.

“Termasuk Kraton, Prambanan, tetapi tidak hanya kemudian artefaknya tetapi termauk aktivitas di dalamnya misal seperti yoga, dinner di Prambanan atau Ratu Boko, belajar menari, menabuh gamelan. Serta pengalaman di desa wisata yang menurut wisatawan itu menarik dan tidak ditemukan di tempat lain,” katanya.

Singgih memastikan sebagian besar desa wisata telah bersiap mengantisipasi lonjakan pengunjung dari mancanegara seiring pulihnya pandemi Covid-19. Pendampingan terus diberikan kepada desa wisata mulai dari pembuatan paket wisata, termasuk penyiapan SDM bekerja sama dengan perguruan tinggi guna membantu meningkatkan skill pengelola desa wisata.

“Beberapa hari lalu saya mendapatkan laporan bahwa turis Perancis sangat menikmati paket wisata yang dibuat oleh Desa Wisata Mangunan, bentuknya ke kebun, menanak nasi dengan tungku tradisional, bikin furniture sederhana. Ternyata turis ini sangat menikmati sekali, kadang suatu aktivitas biasa dilakukan masyarakat di desa justru menurut turis dinilai menarik. Kearifan lokal ini yang kita suguhkan,” katanya

Pada penyelenggaraan table top, buyer dan seller bertemu secara langsung dan mengadakan pertemuan dan transaksi bisnis yang diharapkan dapat memberikan prospek yang cerah untuk denyut pariwisata ke depannya. Prospek transaksi dari pertemuan buyer dan seller ini ditargetkan sebesar Rp50 miliar rupiah. Event ini sebagai ajang pertukaran informasi dan memperluas jaringan bisnis antar buyer dan seller, juga untuk mendiskusikan berbagai trend dan isu serta inovasi pada industri perjalanan pariwisata.

“Kami mendorong destinasi dengan paket aktivitas yang ada unsur memberikan pengalaman bagi wisatawan. Travel agent membuat paket yang tidak hanya menyasar satu desa wisata namun bisa digabung beberapa desa wisata,” katanya. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Homliv Rayakan Hari Menanam Pohon Indonesia di Desa Wisata Krebet Bantul

News
| Kamis, 28 November 2024, 22:57 WIB

Advertisement

alt

Belajar Harmonisasi Tari Saman di Indonesia IHC Festival

Wisata
| Selasa, 26 November 2024, 19:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement