Advertisement
HDCI Bangun Jembatan Beton di Imogiri Bantul
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL— Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) yang merupakan komunitas motor gede (moge) menggelar bakti sosial berupa pembangunan jembatan di wilayah Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul.
Adanya jembatan tersebut dapat memperlancar pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.
Advertisement
Jembatan yang dibangun dengan panjang 23 meter dan lebar dua meter dari beton dan baja tersebut merupakan penghubung Dusun Tilaman, Kalurahan Wukirsari dan Dusun Kembang, Kalurahan Imogiri, Kapanewon Imogiri.
Selama ini warga setempat sudah mengupayakan dengan membangun jembatan dari anyaman bambu tetapi sudah dua kali hanyut terbawa arus Sungai Celeng saat banjir.
“Pembangunan jembatan dari baja dan beton ini akan menghabiskan anggaran sekitar Rp160 juta. Dananya dari HDCI Pusat,” kata Ketua HDCI Pengurus Daerah (Pengda) Bantul, Ngatijan Suryo Setiarso didampingi oleh Ketua HDCI DIY, Santosa Rohmad, serta pengurus pusat HDCI, seusai peletakan batu pertama pembangunan jembatan, Rabu (14/9/2022).
Ngatijan mengatakan pembangunan jembatan oleh HDCI tersebut merespon kebutuhan masyarakat yang sudah lama mendambakannya.
Setidaknya warga setempat sudah berupaya dua kali membangun jembatan sesek untuk mempermudah aktivitas masyarakat dari dua kalurahan, tetapi jembatan tersebut kerap hanyut ketika terjadi banjir di Kali Celeng.
Sementara jika tidak ada jembatan warga dari dua kalurahan tersebut harus memutar jauh sekitar lima kilometer di utara jembatan baik warga yang akan beraktivitas pertanian, menuju kantor, sekolah, puskesmas, maupun aktivitas lainnya.
“Dengan adanya jembatan ini dapat mempersingkat jarak tempuh aktivitas masyarakat,” ucap Ngatijan.
Sementara itu, perwakilan Pengurus Pusat HDCI, Komisari Besar (Kombes) Pol Tartono yang mewakili Ketua Umum HDCI Irjen Pol Teddy Minahasa mengaaku bangga dan sekaligus mengapresiasi Pengurus Daerah (Pengda) HDCI DIY dan Pengda HDCI Bantul yang memiliki kepekaan terhadap kondisi masyarakat yang membutuhkan jembatan.
Dari informasi masyarakat setempat, jembatan dari anyaman bambu tidak mampu menahan derasnya sungai Celeng ketika terjadi hujan deras dan banjir, sehingga butuh dibangun jembatan permanen.
“Kenapa bangga karena saya ingin lihat langsung situasi dan kondisi di luar aspek ekonomi ternyata jembatan ini akses masyarakat sangat bermanfaat baik masyarakat pertanian untuk mengakses ke kantor, sekolah, dan pasar. Semoga siang ini jadi awal baik keberkahan bisa berfungsi lebih baik dengan adanya jembatan ini,” katanya.
Tartono mengatakan pembangunan jembatan merupakan salah satu bakti sosial HDCI.
Selain itu pihaknya juga sudah melakukan bakti sosial berupa pembagian kupon bahan bakar minyak (BBM) dan pembagian sembako kepada warga yang terdampak kenaikan harga BBM di kabupaten dan kota di DIY, kemudian juga bakti sosial pemeriksaan kesehatan gratis.
Sementara itu Lurah Wukirsari, Susilo Hapsoro dan Lurah Imogiri, Budi Purwanto sama sama mengapresiasi bantuan pembangunan jembatan dari HDCI karena keberadaan jembatan tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat di dua kalurahan tersebut yang sudah lama didambakan.
Pihaknya siap untuk mengerahkan masyarakat dalam proses pembangunannya nanti secara sukarela.
“Untuk tenaga, kami sudah siap membantu. Kalau pemasangan jembatannya sendiri nanti akan dilakukan oleh HDCI karena membutuhkan keahlian khusus,” ucapnya.
“Alhamdulillah impian kami untuk membangun jembatan akhirnya terkabul melalui HDCI,” tambah Budi Purwanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menteri Imigrasi & Pemasyarakatan Sebut Rehabilitasi Narkoba untuk Kurangi Kelebihan Kapasitas Lapas
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Peringati Sumpah Pemuda, Karang Taruna Rejowinangun Gelar Rejowinangun Fest 2024
- Ruang Melamun Bisa Jadi Rekomendasi Toko Buku Lawas di Jogja
- BKAD Kulonprogo Terbitkan SPPT, Nilai Pajak Bandara YIA Tahun 2024 Rp16,38 Miliar
- Grand Zuri Malioboro Corporate Gathering Nobar Home Sweet Loan
- Pilkada 2024: Politik Uang Tak Pengaruhi Preferensi Pemilih di Kota Jogja
Advertisement
Advertisement