Pentas Wayang Malioboro 1.000 Kelir Bakal Digelar Pekan Depan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Pentas seni budaya, khususnya pertunjukan wayang yang dibalut dalam tema besar Malioboro 1.000 Kelir akan menjadi salah satu acara yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan Kota Jogja untuk mengisi kemeriahan HUT ke-266 kota tersebut.
“Pentas akan diselenggarakan pada 4 Oktober. Akan ada berbagai acara dengan tema wayang yang akan memeriahkan suasana Malioboro,” kata Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Yetty Martanti di Jogja, Rabu (28/9/2022).
Advertisement
Berbagai kegiatan tersebut di antaranya, flash mob yang diikuti sekitar 100 dalang cilik, lomba fotografi bertema wayang, kolaborasi lima jenis wayang dalam satu gelaran kelir, hingga perkembangan wayang dalam media baru yaitu wayang sinema.
Dalang cilik yang akan terlibat dalam kegiatan tersebut adalah dalang yang mengikuti pelatihan di Dinas Kebudayaan Kota Jogja serta siswa dari SD yang memiliki kepedulian pada pelestarian tradisi wayang serta komunitas datang cilik.
Flash mob akan diselenggarakan di ujung utara Malioboro dimulai sekitar pukul 16.00 WIB dan dilanjutkan kegiatan lain.
Menurut Yetty, Malioboro 1.000 Kelir tersebut merupakan upaya strategis dari Dinas Kebudayaan dalam melestarikan kesenian tradisi agar tetap bertahan dan bisa diwariskan ke generasi berikutnya.
Kegiatan Malioboro 1.000 Kelir juga akan dipadukan dengan pentas Sekar Rinconce yang menjadi pentas rutin setiap Selasa dan Sabtu di kawasan Malioboro yang digelar di tiga lokasi yaitu di depan Pasar Beringharjo, gerbang Kepatihan, serta di depan Teras Malioboro 2 mulai pukul 18.00 WIB.
Sekar Rinonce menampilkan kesenian tradisi dan kontemporer dengan panggung yang langsung menyatu dengan pengunjung atau wisatawan yang sedang menikmati suasana Malioboro.
Penampil dalam pentas Sekar Rinonce adalah seniman-seniman yang selama ini berada di kawasan Malioboro serta sanggar seni di Kota Yogyakarta yang sudah memiliki nomor induk kebudayaan.
“Melalui Sekar Rinonce, kami ingin mengingatkan kembali bahwa Malioboro juga merupakan wadah untuk atraksi seni dan budaya sehingga kegiatan akan seimbang dengan aktivitas ekonomi,” katanya.
BACA JUGA: WHO Isyaratkan Pandemi Berakhir, Ini Update Capaian Vaksinasi DIY
Kemeriahan HUT Kota Yogyakarta di kawasan Malioboro akan berlanjut pada 5 Oktober dengan kegiatan Rumaket (Ruang Masyarakat Ketemu) yang akan menampilkan kolaborasi pelaku seni, desainer dan dalang.
“Para desainer akan menampilkan karya yang terinspirasi dari tokoh-tokoh wayang yang kemudian diperagakan di Malioboro. Selain itu, ada juga dagelan, tarian, dan pertunjukan dari salah satu band asal Yogyakarta, Letto,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kena OTT KPK, Gubernur Bengkulu Dibawa ke Jakarta untuk Pemeriksaan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- 3 Alasan Relawan Bolone Mase Mendukung Penuh Kustini - Sukamto di Pilkada Sleman
- KPU Bantul Petakan TPS Rawan Bencana Hidrometeorologi, Ini Lokasinya
- Lestarikan Warisan Budaya Tak Benda, Kementerian Kebudayaan Gelar Indonesia ICH Festival di Jogja
- Kampanye Pilkada Kulonprogo Rampung, Logistik Siap Dikirim
- Begini Komitmen Paslon Pilkada Jogja untuk Mewujudkan Birokrasi Bersih Tanpa Korupsi
Advertisement
Advertisement