Advertisement

Duh, hingga September, Angka Demam Berdarah di Sleman Tembus 236 Kasus

Anisatul Umah
Sabtu, 01 Oktober 2022 - 05:57 WIB
Arief Junianto
Duh, hingga September, Angka Demam Berdarah di Sleman Tembus 236 Kasus Ilustrasi - Pixabay

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN — Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman mencatat sampai 26 September 2022 jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) sudah mencapai 236 kasus.

Sepanjang tahun ini, Januari adalah masa dengan jumlah kasus terbanyak, yakni mencapai 80 kasus. Sementara untuk empat bulan terakhir yakni Mei tercatat ada 41 kasus, Juni 27 kasus, Juli 26 kasus, Agustus 17 kasus.

Advertisement

Kepala Dinkes Sleman, Cahya Purnama mengingatkan warga agar tetap giat melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) meski sudah ada Program Si Wolly Nyaman. Kebersihan lingkungan harus tetap dijaga agar tidak ada perkembangan nyamuk. "Tidak hanya untuk DBD, tapi untuk segala penyakit menular berbasis lingkungan. Ini bisa dicegah dengan protokol kesehatan maupun kebersihan lingkungan," kata dia, Jumat (30/9/2022).

BACA JUGA: Fokus pada Kesehatan Mental, Semua Puskesmas di Sleman Punya Psikolog

Dia menjelaskan penularan DBD di Sleman paling sering adalah antar orang, biasanya terjadi di kapanewon yang penduduknya padat. Sifat dari nyamuk Aedes aegypti adalah multiple bites atau menggigit berkali-kali. "Artinya satu rumah itu, dalam jarak 200 meter akan pasti kena gigitan. Itulah yang menyebabkan kenapa penyakit ini harus ditanggulangi bersama-sama," jelasnya.

Belum tentu masyarakat yang rumahnya bersih pasti terhindar dari DBD. Jika rumah di sampingnya tidak bersih dan ada nyamuk. Antar tetangga perlu saling mengingatkan untuk sama-sama mencegah DBD. "Apalagi sudah diterapkan satu rumah satu jumantik, jadi saya kira bisa saling mengingatkan," paparnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, keberadaan rumah kosong menjadi tanggungjawab pemerintah setempat. Yakni memastikan rumah kosong tersebut jika ada tandon airnya kosong. Sehingga tidak ada nyamuk yang berkembang biak. "Kalau di rumah itu ada tandon air yang harus dikosongkan," lanjutnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja
Pemda DIY Perkuat Komitmen Antikorupsi

Pemda DIY Perkuat Komitmen Antikorupsi

Jogjapolitan | 11 hours ago

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel

News
| Jum'at, 19 April 2024, 07:57 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement