Advertisement

Belum Ada Kasus Gagal Ginjal Akut, Pemberian Obat Sirup di Gunungkidul Disetop

David Kurniawan
Rabu, 19 Oktober 2022 - 14:57 WIB
Arief Junianto
Belum Ada Kasus Gagal Ginjal Akut, Pemberian Obat Sirup di Gunungkidul Disetop Foto ilustrasi. - Ist/Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul memastikan belum ada kasus gagal ginjal akut pada anak-anak di Bumi Handayani. Meski demikian, upaya pencegahan telah dilakukan.

Salah satunya adalah dengan menerbitkan edaran untuk tentang pemberian obat sirup di seluruh fasilitas kesehatan yang ada.

Advertisement

Kepala Dinkes Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan kasus gagal ginjal akut pada anak sudah ditemukan di DIY.

Hanya saja, kata dia, hingga sekarang di wilayah Gunungkidul belum ada laporan maupun temuan kasus.

“Belum ada laporan, kami tetap mewaspadai potensi terjadinya kasus,” kata Dewi kepada wartawan, Rabu (19/10/2022).

Menurut dia, hingga sekarang belum diketahu secara pasti penyebab munculnya kasus gagal ginjal pada anak. Namun, ada dugaan, salah satunya disebabkan karena kandungan dalam obat sirup.

Tindak lanjut dari indikasi ini, Dewi mengakui sudah membuat edaran. Untuk sementara fasilitas kesehatan diminta menghentikan pemberian obat cair atau sirup kepada pasien anak.

“Kami minta kepada fasyankes untuk memberikan obat jenis sirup,” katanya.

Edaran tentang penggentian obat cair ini sejalan dengan Surat Edaran No.SR.01.05/3461/2022 tentang Penyelidikan Epidemiologi dan Pelaporan Kasus Gangguan Gagal Ginjal Akut pada anak. Isi dari surat ini salah satunya meminta kepada tenaga kersehatan tidak meresepkan obat dalam bentuk cair sementara waktu.

Untuk pencegahan, Dewi meminta masyarakat ikut berpartisipasi dengan melakukan antisipasi secara dini. Apabila mendapati anak mengalami gejala yang mengarah pada gangguan ginjal segera dilakukan pemeriksaan.

Ia menjelaskan, gejala paling jelas jika terjadi gangguan ginjal adalah volume air seni yang menurun. Gejala umum lainnya adalah demam, mual disertai muntah, batuk, dan sebagainya.

“Jangan tunda-tunda karena pencegahan sejak dini akan baik hasilnya,” katanya.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Gunungkidul, Diah Prasetyorini menambahkan, belum ada gejala pasti terkait dengan temuan kasus gagal ginjal akut. Namun, lanjut dia, upaya pencegahan harus dioptimalkan.

Untuk itu, dia memberikan tip, apabila anak mengalami gejala demam agar tidak langsung memberikan obat. Langkah pertama dilakukan penegcekan suhu tubuh, perbanyak minum air putih, hingga dikompres dengan air hangat.

“Kalau tidak ada perubahan bisa dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk pemeriksaan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Setelah Lima Hari, 2 Wisatawan yang Berenang di Zona Hahaya Pangandaran Ditemukan Tewas

News
| Rabu, 24 April 2024, 20:07 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement