Advertisement
Siswa SMK di Gunungkidul Bikin Sepeda Listrik, Bisa Tempuh Jarak 40 Km

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Siswa SMK Negeri 1 Nglipar mengembangkan sepeda listrik rakitan. Hasil modifikasi ini diklaim mampu menempuh jarak sejauh 40 kilometer untuk sekali pengecasan.
Kepala Jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR), SMK Negeri 1 Nglipar, Budi Setiawan mengatakan, sudah ada enam unit sepeda listrik yang dihasilkan. Upaya pengembangan akan terus dilakukan agar hasilnya makin sempurna.
Advertisement
Menurut dia, ide pembuatan sepeda listrik ini muncul sejak 2020 lalu. Di awal-awal pengembangan, berencana membuat model hybird, yakni kombinasi bahan bakar minyak dengan listrik.
Meski demikian, Budi mengakui proses tidak berjalan mulus. Dikarenakan keterbatasan literasi dan informasi, maka sepeda model hybrid mengalami kegagalan.
“Setelah gagal akhirnya difokuskan pengembangan sepeda listrik. Untuk pelaksanaan, kami juga mengajak para siswa,” katanya, kemarin.
Budi menjelaskan, ada dua tipe yang dikembangkan. Yakni, tipe sepeda kayuh yang dilengkapi dengan pengerak listrik dan sepeda motor listrik.
BACA JUGA: Deretan Negara yang Laporkan Kasus Gagal Ginjal Akibat Sirop Paracetamol Dietilen Glikol
Untuk pembuatan sepeda listrik diklaim lebih murah karena hanya butuh biaya sekitar Rp5 juta. Sedangkan untuk konversi motor dari tenaga BBM ke listrik membutuhkan biaya sebesar Rp10 juta.
“Konversi sepeda motor listrik lebih komplek sehingga biayanya mahal. Hampir 60% dari dana yang ada untuk kebutuhan baterai untuk menggerakan sepeda,” katanya.
Dia mengaku sudah mencoba sepeda listrik ini. Adapun hasilnya bisa menempuh jarak sekitar 40 kilometer.
“Sekali pengecasan sekitar enam jam. Saya sudah coba dari rumah di Moyudan sampai Parangtritis di Kabupaten Bantul ternyata bisa,” katanya.
Pihaknya membuka peluang untuk memasarkannya secara umum. Selain itu, ke depannya juga berusaha mebuat roda empat dengan tenaga listrik model gokart.
“Sepeda ini tetap bisa digerakkan secara manual dengan cara dikayuh. Apabila ingin full listrik tinggal tarik gas dan kecepatannya bisa diatur melalui aplikasi ponsel,” katanya.
Salah seorang pelajar di SMK Negeri 1 Nglipar, Desta Adiansyah mengaku senang bisa ikut dalam pengembangan sepeda listrik di sekolahnya. Menurut dia, banyak ilmu yang diperoleh sehingga bisa menjadi bekal setelah lulus sekolah.
“Senang karena tahu bisa membuat sepeda listrik. Mungkin setelah lulus bisa membuka usaha ini,” katanya. (David Kurniawan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kerugian Negara Akibat Kasus yang Menjerat Tom Lembong Rp194 Miliar
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting di Gunungkidul, Warga Diberikan Bantuan Indukan Ayam Petelur
- Jalur dan Titik Keberangkatan Trans Jogja Melewati Kampus, Sekolah, Rumah Sakit, dan Malioboro
- Ubur-ubur Sudah Bermunculan di Sejumlah Pantai Kulonprogo, Wisatawan Diminta Waspada
- Disnakertrans Bantul Alokasikan Anggaran JKK dan JKM untuk Masyarakat Miskin Esktrem
- Sekolah Rakyat di DIY Masih Kekurangan Guru, DPRD Nilai Terlalu Terburu-Buru
Advertisement
Advertisement