Advertisement
18 Tahun ORI Perwakilan DIY, Niat Baik Saja Tidak Cukup
![18 Tahun ORI Perwakilan DIY, Niat Baik Saja Tidak Cukup](https://img.harianjogja.com/posts/2022/10/27/1115880/ombudsman-oke.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Tahun ini Ombudsman RI (ORI) Perwakilan DIY genap berusia 18 tahun. Dalam perjalanannya, ORI Perwakilan DIY berusaha independen dengan mempertahankan kepercayaan masyarakat dan memastikan suara mereka didengar penguasa.
Ketua ORI Perwakilan DIY, Budhi Masthuri, menjelaskan lembaga pengaduan pelayanan pemerintah ini memiliki posisi yang unik, yakni berada di tengah-tengah antara masyarakat yang membutuhkan dan pemerintah sebagai pihak yang diberi rekomendasi.
Advertisement
Menurutnya, dekat dengan masyarakat saja tidak cukup karena ORI Perwakilan DIY juga perlu memastikan aduan dari masyarakakat dapat didengarkan pemerintah. “Kami harus memastikan suara kami didengar penguasa,” ujarnya dalam Coffee Morning Refleksi 18 Tahun ORI Perwakilan DIY di Kantor ORI DIY, Kamis (27/10/2022).
Kegiatan ini dihadiri anggota ORI Pusat, Indraza Marzuki Rais. Ia menuturkan dalam menjalankan tugasnya, ORI Perwakilan DIY jangan sampai seperti orang yang berjualan obat panu tapi dirinya sendiri panuan. Ombudsman sebagai lembaga yang menjadi rujukan bagi pengaduan masyarakat terkait pelayanan publik oleh pemerintah harus memastikan lembaganya tidak bermasalah, khususnya dalam pelayanan pengaduan.
Selain itu, ia juga berpesan agar Ombudsman tidak cukup bekerja dengan niat baik. “Niat baik saja tidak cukup membuat orang lain akan baik. Kalau saya ketemu macan, saya baik sama kamu, apakah dia tidak akan menggigit? Dia pasti gigit. Jadi kita perlu waspada,” ungkapnya.
BACA JUGA: Serikat Buruh Jogja Perjuangkan Upah Layak Rp4,2 Juta untuk UMK 2023
Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta, Julian Dwi Prasetya, berharap di usia yang ke 18, ORI Perwakilan DIY dapat memperkuat kerjanya dalam mengadvokasi masyarakat dalam mencari keadilan.
“Perlu ada sumber daya manusia yang kuat. Kedua, perlu operasional juga yang diperkuat. Ini masalah politik anggaran. Biasanya kalau mau mematikan suatu lembaga dimatikan saja sumber aliran dananya. Dengan demikian, politik anggaran juga perlu memengaruhi gerakan suatu lembaga yang sifatnya eksternal,” ungkapnya.
Ia juga berharap ORI Perwakilan DIY berani dalam mengadvokasi hak masyarakat, karena aduan pelayanan publik biasanya harus menghadapi pejabat publik. “Itu kasus struktural yang menghadapkan pemegang sumber daya kecil dengan pemegang sumber daya besar. Ada harapan besar dari masyarakat miskin, marjinal, terhadap Ombudsman,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182734/palestina-hancur.jpg)
Jerman Bantah Netanyahu yang Menyebut Tak Ada Korban Sipil di Rafah
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Top 7 News Harian Jogja Online, Jumat 26 Juli, Update Jalan Tol Jogja, Kasus Mafia TKD hingga Festival Layang-layang 2024
- Bawaslu Kulonprogo Ajak IKIP PGRI Wates Jadi Pengawas Partisipatif Pilkada 2024
- Mahasiswi Prodi Keperawatan Anestesiologi Unisa Jogja Meninggal Dalam Kecelakaan
- Sebuah Gudang di Bantul Terbakar, Kerugian Materiil Capai Puluhan Juta
- Palestina Tuding Komite Olimpiade Internasional Terapkan Standar Ganda Terhadap Israel
Advertisement
Advertisement