Advertisement

Prestasi ORI DIY, Selesaikan 177 Laporan Selama Semester I 2025, Paling Banyak Soal Isu Pendidikan

Media Digital
Selasa, 08 Juli 2025 - 21:52 WIB
Abdul Hamied Razak
Prestasi ORI DIY, Selesaikan 177 Laporan Selama Semester I 2025, Paling Banyak Soal Isu Pendidikan Jajaran ORI DIY menyampaikan laporan kinerja semester satu di Kantor ORI DIY pada Selasa (8/7/2025). - Harian Jogja // Catur Dwi Janati

Advertisement

SLEMAN—Ombudsman RI (ORI) Perwakilan DIY berhasil menyelesaikan berbagai laporan selama semester I 2025. Di Indonesia, ORI DIY menjadi kantor perwakilan dengan penyelesaian laporan nomor satu di Indonesia. 

Selama Januari-Juni 2025, ORI DIY berhasil menyelesaikan 177 laporan pengaduan masyarakat. Rinciannya, 61 laporan masyarakat 2025 dan sisanya laporan di tahun-tahun sebelumnya.

Advertisement

"Dari sisi penerimaan dan penyelesaian laporan, Alhamdulillah kami untuk kategori kantor perwakilan ini untuk penyelesaian laporan nomor satu se-Indonesia, untuk kategori ombudsman perwakilan," ungkap Kepala Perwakilan ORI DIY Muflihul Hadi pada Selasa (8/7/2025).

BACA JUGA: ORI Siap Mengawasi Menu MBG Seluruh Indonesia

Selama semester pertama 2025 atau dari Januari sampai Juni, ORI DIY kata Hadi menerima 164 laporan dari akses masyarakat. Akses ini kata Hadi adalah orang yang datang ke kantor ORI DIY baik untuk bertanya, berkonsultasi maupun melapor. 

Dari 164 masyarakat yang mengakses ORI DIY, rinciannya 85 merupakan laporan masyarakat, 63 akses konsultasi, 11 surat tembusan, empat Respons Cepat Ombudsman (RCO) dan satu investigasi atas prakarsa sendiri.

Hadi menjelaskan RCO merupakan laporan-laporan bersifat darurat. Biasanya RCO berkaitan erat dengan masalah kesehatan, air, akses listrik, Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB), Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS, dan masih banyak lagi. 

"Pakai RCO, jadi ada laporan detik itu juga kami selesaikan. Karena begitu lewat waktu maka hak-hak masyarakat akan hilang. Jadi kami berkejaran dengan waktu bagaimana proses percepatan penyelesaian laporan bisa memenuhi hak pelapor yang mangadu kepada kami," jelasnya. 

BACA JUGA: Potensi Pungli Pengadaan Seragam, ORI DIY: Waspadai Istilah "Membantu Menyediakan"

Laporan Isu Pendidikan

Sementara itu dari segi substansi laporannya, Hadi mengatakan jika isu pendidikan menjadi muatan yang paling paling banyak diadukan masyarakat ke ORI DIY. Berdasarkan diagram yang dipaparkan Hadi, substansi laporan mengenai isu pendidikan mencapai 33% dari total aduan yang masuk.

Total ada 28 laporan yang masuk dengan substansi isu pendidikan selama semester pertama 2025 ini. Secara garis besar laporan dengan substansi isu pendidikan itu diungkapkan Hadi perihal penahanan ijazah dan SPMB.

Selain isu pendidikan, isu agraria atau pertanahan juga banyak diadukan ke ORI DIY dengan total sembilan laporan atau 11% dari total laporan yang masuk.

Hadi melanjutkan jika substansi laporan mengenai isu perbankan dan kepegawaian masing-masing lima laporan selama semester satu. Tak hanya itu, Hadi  mengungkap ada beberapa laporan tentang substansi terkait jaminan sosial, pemukiman dan perumahan serta perhubungan dan infrastruktur yang masuk ke ORI DIY selama enam bulan terakhir. 

Koordinator Tim Pengawasan SPMB ORI DIY, Mohammad Bagus Sasmita menambahkan di sektor pendidikan, saat ini proses SPMB di DIY masih berjalan. ORI DIY berupaya mengantisipasi adanya persoalan di momen-momen daftar ulang.

"Karena ini kan pasca SPMB adalah terjadi momen daftar ulang dan sebagainya. Biasanya diikuti dengan pengadaan seragam, kemudian komite mengumpulkan orangtua wali dan sebagainya," ungkapnya.

ORI DIY kata Bagus akan berusaha memastikan daftar ulang yang tidak boleh dikaitkan dengan pengadaan seragam. Bagus menegaskan sekolah dan komite itu tidak boleh menjadi penyelenggara pengadaan seragam.

Selanjutnya daftar ulang pun kata Bagus juga tidak boleh dikaitkan dengan pungutan ataupun sumbangan kepada komite sekolah. "Itu kan harus dilakukan nanti setelah selesai proses daftar ulang, baru ada undangan kepada orang tua wali, dikumpulkan oleh komite sekolah maupun madrasah untuk kemudian diajak rembukan bersama kaotannya dengan program-program sekolah," jelasnya. 

Bagus menegaskan pada prinsipnya ORI DIY akan mengawal agar jangan sampai setelah SPMB selesai, ada laporan tentang pengadaan seragam. Harapan Bagus, potensi masalah tersebut dapat diminimalkan. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Periksa Kepala BPKH Soal Penyelidikan Kasus Kuota Haji

News
| Selasa, 08 Juli 2025, 23:57 WIB

Advertisement

alt

Unik! Cafe dengan Nuansa Buku di Tengah Indahnya Kotagede

Wisata
| Minggu, 06 Juli 2025, 10:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement