Advertisement
Gunungkidul Siapkan 40 Ton Bahan Pangan untuk Operasi Pasar
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemkab Gunungkidul mencoba menekan laju inflasi dengan menyediakan 40 ton bahan pangan untuk operasi pasar.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan Gunungkidul, Asih Wulandari, mengatakan operasi pasar murah akan menggandeng Pemerintah DIY serta delapan distributor kebutuhan pokok.
Advertisement
“Sudah dipersiapkan 40 ton bahan pokok untuk operasi pasar,” kata Asih kepada wartawan, Rabu (2/11/2022).
Dia menjelaskan, operasi pasar digelar di dua lokasi. Pada Kamis (3/11/2022), operasi pasar akan diselenggarakan di area parkir Pemkab Gunungkidul. Adapun operasi pasar kedua di Balai Kalurahan Bulurejo, Semin pada 5 November 2022.
“Untuk waktunya mulai pukul 10.30-15.00 WIB,” katanya.
Dia menambahkan operasi pasar yang dilakukan bukan hal yang baru. Pasalnya, selama Oktober sudah dilaksanakan lima kegiatan pasar murah.
“Tiga kali diselenggarakan pemkab. Sedangkan dua kegiatan dilakukan bersama dengan Pemerintah DIY. Mudah-mudahan dengan operasi ini, daya beli di masyarakat tetap terjaga,” kata mantan Kepala Bidang Tenaga Kerja ini.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Gunungkidul, Siti Isnaini Dekoningrum Nur Handayani, mengatakan ada instruksi tegas dari Pemerintah Pusat untuk pengendalian dampak dari inflasi.
Dia mengatakan sudah ada arahan dari pemerintah agar laju inflasi bisa terkendali. Bagi daerah yang mampu mengendalikan akan dapat penghargaan dana transfer sebesar Rp10 miliar.
Sebaliknya, daerah yang tak mampu mengendalikan inflasi bakal dikenakan sanksi. Menurut Dekoningrum sanksi yang diberikan berupa penundaan pencairan dana alokasi umum (DAU).
BACA JUGA: Padat Karya Dampak Kenaikan BBM di Bantul Dimulai Bulan Ini
“Kami akan berupaya agar inflasi tidak melebihi dari 6%,” katanya.
Dia menjelaskan pengendalian Pemerintah Pusat juga menginstruksikan daerah memberikan kompensasi kenaikan harga BBM. Gunungkidul menyediakan sekitar Rp4,6 miliar. Anggaran itu dikucurkan dalam program bantuan langsung tunai (BLT) bagi nelayan, tukang ojek, dan UMKM.
Selain itu, juga ada subsidi transportasi untuk angkutan umum dan barang. “Ada juga program padat karya di 15 titik dan pebangunan jalan usaha tani sebanyak delapan titik,” kata mantan Sekretaris Dinas Kebudayaan Gunungkidul ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Bahas Isu Jual-Beli Pulau Bersama Komisi II DPR RI, Menteri ATR/Kepala BPN Tegaskan Tanah di Indonesia Tidak Bisa Dimiliki Asing
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Perpustakaan Kota Jogja Kini Buka hingga Malam Hari, Ini Jadwalnya
- Kementerian ATR/BPN Bantah Isu 2026 Tanah Tak Bersertifikat Diambil Negara, Dirjen PHPT: Itu Tidak Benar
- Libur Panjang 1 Sura, Penumpang KA Jarak Jauh di Daop 6 Jogja Melonjak 20 Persen
- Sambut Positif Putusan MK Terkait Pemisahan Pemilu Nasional dan Lokal, KPU DIY: Kurangi Beban Teknis
- Kelurahan Kadipaten Jogja Gencarkan Penggunaan Biopori Demi Kurangi Sampah Organik
Advertisement
Advertisement