Advertisement

Padat Karya Dampak Kenaikan BBM di Bantul Dimulai Bulan Ini

Media Digital
Selasa, 01 November 2022 - 23:47 WIB
Budi Cahyana
Padat Karya Dampak Kenaikan BBM di Bantul Dimulai Bulan Ini Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bantul, Istirul Widilastuti. - Istimewa

Advertisement

BANTUL—Pemerintah Kabupaten Bantul memastikan program padat karya infrastruktur sebagai dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi beberapa waktu lalu akan dimulai bulan ini.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bantul Istirul Widilastuti mengatakan padat karya infrastruktur melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2022 ini sebagai tindak lanjut dari surat Kementerian Keuangan yang menyebut untuk mengatasai dampak kenaikan harga BBM bersubsidi, pemerintah daerah perlu menganggarkan bantuan langsung tunai (BLT) dan perluasan kesempatan kerja.

Advertisement

Di Bantul, berdasarkan hasil rapat Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TPAD) ada dua kegiatan sebagai tindak lanjut kenaikan harga BBM bersubsidi, yakni BLT dan padat karya infrastruktur, “Padat karya infrastryktur ini dianggarkan Rp5,9 miliar di 59 titik atau lokasi. Per lokasi Rp100 juta,” kata Istirul di kantornya, Selasa (2/11/2022).

Istirul mengatakan program padat karya saat ini sudah dimulai dengan sosialisasi, lelang pengadaan material, dan pengukuhan kelompok pelaksanaan fisiknya. Sementara pendistribusian material padat karya juga sudah dimulai sampai 13 November mendatang.

“Rencana pelaksanaan fisik 14 November sampai 7 Desember 2022. Semoga cuaca mendukung sehingga kegiatan padat karya ini berjalan lancar,” ucapnya.

Ia berharap padat karya tersebut dapat menciptakan perluasan kesempatan kerja karena semua pekerjanya sebanyak 26 orang per lokasi adalah warga sekitar. Yang mengerjakan dan merencanakan adalah warga sehingga hasil infrastrukturnya juga dapat dirasakan oleh warga.

Infrastruktur yang dibangun setiap lokasi berbeda-beda, tetapi sebagain besar adalah cor blok talut, jembatan, drainase terbuka dan drainase tertutup. Adapun lokasinya, yakni tujuh lokasi di wilayah Kapanewon Pajangan, empat lokasi di Sedayu, tiga lokasi di Pandak, tujuh lokasi di Sewon, tiga lokasi di Bantul kota, empat lokasi di Pleret, sembilan lokasi di Imogiri, empat lokasi di Dlingo, empat lokasi di Piyungan, tiga lokasi di Bantuntapan, tiga lokasi di Jetis, dua lokasi di Bambanglipuro, tiga lokasi di Pundong, satu lokasi di Kretek, dan satu lokasi di Kasihan.

Wakil Bupati Bantul Joko B. Purnomo mengatakan Pemkab Bantul sengaja menggulirkan kembali program padat karya karena program tersebut mampu memberdayakan masyarakat dan mengurangi jumlah pengangguran meski dalam jangka pendek.

“Program padat karya ini juga bagian dari optimasilisasi pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19 dan juga dampak kenaikan harga BBM,” kata Joko, Minggu.

Menurut Joko, dengan adanya program padat karya warga mendapat keuntungan dari gaji harian yang dibayarkan dari program tersebut. Dengan gaji tersebut dipastikan dibelanjakan di warung-warung sekitar warga sehingga ada pergerakan ekonomi di masyarakat.

Selain itu masyarakat juga mendapatkan manfaat dari infrastruktur yang dibangun oleh masyarakat, bahkan bangunan infrastruktur diakui Joko dipastikan kokoh karena yang membangun dan yang akan merawat juga warga sendiri.

“Dengan pola padat karya kualitas dari hasil pembangunan lebih baik karena yang mengerjakan masyarakat sendiri, kualitasnya pasti terjamin,” ucapnya. (ADV)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Anies-Muhaimin Hadir di Penetapan KPU, Pakar UGM: Ada Peluang Ikut Koalisi Prabowo

News
| Kamis, 25 April 2024, 11:37 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement