Ratusan Angkutan Umum di Gunungkidul Terima Subsidi Sebesar Rp612.000
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Sedikitnya 555 angkutan umum di Gunungkidul mendapatkan bantuan susbidi di sektor transportasi. Kebijakan ini dilakukan untuk mengurangi dampak kenaikan BBM yang berlaku sejak awal September 2022 lalu. Total alokasi untuk subsidi transportasi yang diberikan sebesar Rp1,01 miliar.
Kepala Seksi Angkutan, Dinas Perhubungan (Dishub) Gunungkidul, Agus Supriyono mengatakan program subsidi transportasi merupakan instruksi dari Pemerintah Pusat. Hal ini diberikan sebagai dampak dari kenaikan harga BBM sehingga inflasi bisa terkendali.
Advertisement
“Ada pemangkasan anggaran sekitar dua persen dari DAU dan bagi hasil untuk program pengendalian inflasi. salah satunya dipergunakan untuk subsidi transportasi,” katanya, Senin (14/11/2022).
Agus mengungkapkan, anggaran yang disediakan untuk subsidi sebesar Rp1,01 miliar. Rencananya pagu tersebut diberikan kepada pengusaha angkutan sebanyak 555 orang. “Subsidi untuk angkutan barang dan penumpang. Setiap armada mendapatkan bantuan sebesar Rp612.000,” katanya.
BACA JUGA: Ratusan Siswa di SD Muhammadiyah Bogor, Gunungkidul Jalani Pemulihan Mental
Dia menambahkan, penyaluran bantuan subsidi akan diberikan pada Desember mendatang. Adapun prosesnya, Dishub Gunungkidul tidak menangani sendiri karena penyaluran diserahkan melalui kantor pos.
“Sudah ada perjanjian kerja sama untuk pelaksanaan penyaluran. Selain itu, tata cara pemberian bantuan subsidi juga dituangkan dalam Peraturan Bupati,” kata Agus.
Diharapkan pemberian bantuan bisa bermanfaat bagi pemilik angkutan sehingga dampak dari kenaikan BBM bisa dikurangi. “Sebelum penyaluran juga sudah dilaksankaan validasi calon penerima bantuan agar tidak terjadi tumpang tindih bantuan yang lain,” katanya.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Setda Gunungkidul, Siti Isnaini Dekoningrum Nur Handayani mengatakan, ada instruksi tegas dari Pemerintah Pusat untuk pengendalian dampak dari inflasi. Salah satunya menyangkut kebijakan kenaikan harga BBM.
Menurut dia, sudah ada alokasi Rp4,6 miliar untuk kompensasi kenaikan BBM. Selain untuk subsidi transportasi, pagu anggaran juga dipergunakan untuk Bantuan Langsung Tunai bagi nelayan, tukang ojek dan UMKM.
Selain itu, juga ada program padat karya di 15 titik dan pembangunan jalan usaha tani sebanyak delapan titik. Diharapkan program ini dapat mengendalikan laju inflasi. “Ya kalau inflasi terkendali akan ada penghargaan sebesar Rp10 miliar sehingga kami serius untuk penangulangan agar dampaknya bisa terkendali,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
- Terbukti Langgar Netralitas, Seorang ASN di Bantul Dilaporkan ke BKN
- KPU Sleman Targetkan Distribusi Logistik Pilkada Selesai dalam 2 Hari
- 20 Bidang Tanah Wakaf dan Masjid Kulonprogo Terdampak Tol Jogja-YIA
- Jelang Pilkada 2024, Dinas Kominfo Gunungkidul Tambah Bandwidth Internet di 144 Kalurahan
Advertisement
Advertisement